Laporan Wartawan Grid.ID, Novia TriAstuti
Grid.ID - Seorang petugas keamanan diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang mahasiswa.
Mahasiswa berinisial AK (29) di Universitas Katolik Widya Mandira (unika) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat melakukan tindak kekerasan hanya karena masalah sepele.
Tak terima saat diingatkan, AK langsung menghajar Bento Guterres (43) petugas satpam di kampusnya.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Minggu (23/8/2020), tak terima, korban akhirnya melaporkan tindak penganiayaan tersebut.
Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka membenarkan adanya tindak penganiayaan yang dilakukan AK.
Kepada pihak berwajib korban mengaku telah dianiaya saat mengingatkan pelaku untuk menggunakan masker.
"Kejadiannya kemarin. Korban (Bento) dianiaya karena menegur pelaku yang tidak menggunakan masker saat masuk ke kampus," ungkap Ipda Elpidus.
Kejadian tersebut, berlangsung saat korban tengah berjaga di pos penjagaan Pos Security Kampus Unika Kupang.
Melihat pelaku yang tidak menggunakan sepatu saat memasuki wilayah kampus dan tak menggunakan masker, Bento akhirnya menegur AK.
Tak terima saat diingatkan, AK langsung melayangkan pukulan menggunakan es batu yang tengah dipegangnya.
Menyaksikan kejadian tersebut saksi mata berusaha melerai, namun tindak penganiayaan itu baru berakhir setelah anggota TNI datang dan melerai.
Kini, pelaku telah diamankan di Mapolsek Kupang Tengah untuk diproses secara hukum.
Meskipun telah diamiaya, Bento akhirnya memaafkan tindak penganiayaan AK.
"Kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan akan ditindaklanjuti ke kampus secara damai," ujar Elpidus.
"Hasil mediasi tersebut, korban dan pelaku membuat surat pernyataan damai agar persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," pungkasnya.
Melansir informasi dari Tribunnews.com, tindak penganiayaan saat diingatkan penggunaan masker juga terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Diingatkan untuk menggunakan masker, seorang pria justru membentak dan menyatakan dirinya sebagai anggota TNI.
Akhirnya, pria yang diketahui asal Semarang itu dilaporkan oleh seorang perawat yang menjadi korban amukan pelaku.
Terbukti alam rekaman CCTV telah menampar seorang perawat, pria tersebut terancam hukuman penjara.
(*)