"Awalnya 16 Agustus, korban Boru Lingga cerita sama saya mau pulang dan mencari keluarga di Dairi karena 12 tahun bekerja tidak pernah digaji," tuturnya.
Ya, 12 tahun banting tulang tak digaji, Sri mengaku ingin kabur dari rumah tersebut.
Namun, niat Sri untuk melarikan diri masih diurungkan oleh Naibaho agar tak berbuntut panjang.
"Dia rencana mau kabur, jadi aku bilang, nggak usah kabur. Nanti kalau kabur dibilang hilang barang jadi bisa dituntut," jelasnya.
Setelah mendengar pengakuan dan nasib malang yang dialami Sri, Naibaho akhirnya membantu mencari keluarga korban melalui Facebook.
"Jadi saya inisiatif tanggal 17 Agustus langsung ke lokasi keluarga di Dairi, karena saya sebarkan kasus ini ke facebook tanggal 16 Agustus," ujarnya.
"Jadi jumpa lah kami di Sumbul dengan keluarga untuk konsultasi dengan keluarganya."
"Saya sampaikan, besok keluargamu datang kemari. Lalu dia ngomong tapi jangan tahu majikanku, kalau tahu bahaya," imbuh Naibaho.
Tak datang sendirian, akhirnya keluarga Sri menggandeng pihak kepolisian untuk mendatangi tempat korban bekerja.
"Datanglah tim Kantibmas ke rumah untuk memastikan apakah ada anak keluarga di rumah. Setelah dipastikan ada, cuman yang mewakili ngomong dari Kepling dan sama polisi, keluarga tidak boleh ikut. Tidak diperbolehkan sama yang punya rumah," jelasnya.