Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Rapper Amerika Serikat, Kanye West kembali menuai kontroversi di media sosial.
Kali ini, Kanye West membuat publik marah karena dinilai tidak menghormati Islam.
Kanye West dianggap merendahkan agama Islam lewat koleksi sepatu yang dikeluarkan lini fashionnya, Yeezy, dengan Adidas.
Koleksi sepatu kolaborasi Yeezy dan Adidas itu telah diluncurkan pada awal pekan ini.
Lewat akun Twitter resminya, Adidas memperkenalkan dua koleksi sepatu terbaru yang dinamakan Yeezy Boost 350 V2 Israfil dan Yeezy Boost 350 V2 Asriel.
Sepatu kolaborasi Kanye West dan Adidas ini dinamai seperti nama-nama Malaikat dalam ajaran Islam.
Diketahui, Israfil merupakan nama malaikat dalam Islam, yang bertugas meniup sangkakala kiamat.
Lalu Asriel terdengar seperti Izrail, malaikat pencabut nyawa dalam Islam.
Wajar saja pengumuman itu disambut banyak kritikan dari umat Muslim.
Mereka beramai-ramai mengkritik suami Kim Kardashian di media sosial.
Sebagian besar dari netizen menilai Kanye West dan Adidas telah mengejek Islam.
"Sangat tidak sopan. Adidas merendahkan Islam. Israfil adalah salah satu dari malaikat di Islam," komentar pengguna akun @Tariqul Islam Jewel.
"Kanye West dan Adidas menghina Islam," ujar pemilik akun @bin-zeshan.
"Dear Adidas, aku akan segera berhenti membeli dan menggunakan produkmu jika nama-nama sepatu terbaru Kanye West tidak diubah karena itu tidak menghormati Islam," ancam netizen berakun @SeptianaTri3.
Mengutip NME, Selasa (25/8/2020), netizen juga membuat petisi untuk meminta Adidas mengganti nama sepatu.
Baca Juga: Setelah Tweetnya Bikin Heboh, Kanye West Dilaporkan Kunjungi Rumah Sakit untuk Periksakan Keadaannya
"Komunitas Muslim Global telah mengetahui bahwa Adidas mengizinkan produksi sepatu yang dinamai menurut nama malaikat agung dalam Islam," bunyi petisi tersebut.
"Hingga pemberitahuan lebih lanjut, kami meminta semua Muslim untuk memboikot produk Adidas."
"Menghentikan semua penjualan produk Adidas oleh toko ritel pihak ketiga milik Muslim hingga Adidas menghentikan produksi komoditas ini," tambahnya.
(*)