Find Us On Social Media :

Di Tangan Ahok, PT Pertamina Rugi Rp 11 Triliun Akibat Pandemi Covid-19, Kerugian Sektor Industri Minyak dan Gas Dinilai Wajar Meski Banyak Dihujat Netizen, Pengamat Migas Trisakti: Perlu Dilihat Penyebab Kerugian Sebesar Itu!

By None, Selasa, 25 Agustus 2020 | 17:47 WIB

Di Tangan Ahok, PT Pertamina Rugi Rp 11 Triliun Akibat Pandemi Covid-19, Kerugian Sektor Industri Minyak dan Gas Dinilai Wajar Meski Banyak Dihujat Netizen, Pengamat Migas Trisakti: Perlu Dilihat Penyebab Kerugian Sebesar Itu!

Sebabnya, perusahaan migas terpukul dari dua sisi, baik hulu maupun hilir.

"Saya kira kondisi Pertamina juga demikian. Dihadapkan pada harga minyak yang rendah dan konsumsi sektor pengguna BBM dan gas masih relatif rendah," sebut Komaidi kepada Kontan.co.id, Senin (24/8/2020).

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Sikap Rhoma Irama Saat Ketemu Dewi Perssik Jadi Sorotan Netizen, Luna Maya Diminta untuk Tak Playing Victim dan Move On dari Reino Barack

Meski begitu, Komaidi berpandangan bahwa Pertamina memiliki peluang untuk memperbaiki kinerja pada sisa tahun ini.

Hal itu dapat dikejar seiring dengan pemulihan ekonomi di tengah penanganan covid-19 yang meningkatkan konsumsi BBM dan gas.

"Jika pemulihan ekonomi yang sedang diupayakan pemerintah berjalan dengan baik saya kira dampaknya akan positif bagi semua pihak termasuk Pertamina yang sebagian besar pendapatan usahanya dari sisi hilir," kata Komaidi.

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan pada situsnya, hingga 30 Juni 2020 kerugian yang diderita Pertamina tak lepas dari anjloknya penjualan dan pendapatan usaha.

Penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak tercatat hanya US$ 16,56 miliar atau merosot 20,91% dibandingkan semester I-2019.

Baca Juga: Ngaku Hatinya Terjerat Usai Lihat Kaki Veronica Tan, Ahok Akui Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama dengan sang Mantan Gegara Insiden Terinjak di Gereja: Ini dari Kaki Naik ke Hati!

Secara keseluruhan, total penjualan dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 20,48 miliar di akhir Juni 2020. Lebih rendah 19,81% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 25,54 miliar.

Pengamat migas dari Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto memang mengamini pandemi covid-19 yang memukul demand migas telah menekan kinerja perusahaan yang bergerak di sektor ini.

Kendati begitu, dia menilai perlu dilihat lebih rinci lagi, apa saja penyebabnya Pertamina bisa berbalik rugi atau mengalami penurunan laba yang lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.