Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ikan sudah menjadi sumber protein favorit masyarakat.
Selain itu, ikan mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh, yakni asam lemak omega-3 DHA dan EPA.
Ikan juga memiliki sedikit lemak jenuh, protein yang tinggi, vitamin D, kalsium, yodium, dan berbagai nutrisi penting.
Tidak heran manfaat makan ikan sangat baik untuk kesehatan mata dan perkembangan otak.
Ikan juga menjadi pilihan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, karena manfaat makan ikan dapat membantu perkembangan janin dan menciptakan kehamilan yang sehat.
Seperti dijelaskan melalui laman Tribunnews, beberapa manfaat konsumsi ikan, yaitu:
- Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke
- Bagus untuk perkembangan otak dan mata
- Mencegah dan mengatasi depresi
- Memenuhi kebutuhan asupan vitamin D
- Mengurangi risiko penyakit autoimun
- Mencegah asma pada anak
- Melindungi mata dari penurunan fungsi akibat penuaan
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mengurangi risiko bayi lahir prematur
Begitu banyaknya kandungan gizi dari ikan membuat kita tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsinya, bukan?
Eits, tapi kamu perlu tahu satu fakta ini.
Ternyata ada beberapa jenis ikan yang justru bahaya jika dikonsumsi, khususnya bagi anak-anak.
"Bagi kebanyakan orang, baik-baik saja untuk makan ikan setiap hari," kata Eric Rimm, profesor epidemiologi dan nutrisi sekaligus direktur epidemiologi kardiovaskular di Harvard School of Public Health.
"Dan pasti lebih baik untuk makan ikan setiap hari ketimbang makan daging sapi setiap hari," tambah Rimm seperi dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Namun ternyata, ada golongan ikan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak-anak.
Efeknya bisa membahayakan kesehatan.
Namun, Rimm mengatakan, ibu hamil misalnya, tidak dianjurkan untuk makan jenis ikan tertentu setiap hari.
Ikan dengan ukuran yang lebih besar dengan masa hidup lebih lama seperti ikan todak dan tuna cenderung mengakumulasi racun, seperti merkuri, jelasnya.
"Dan itu tidak bagus untuk janin yang sedang berkembang," kata Rimm.
Untuk alasan yang sama, konsumsi harian jenis ikan tersebut juga tidak baik untuk anak-anak, ia menambahkan.
Jumlah merkuri akan jauh lebih sedikit pada ikan kecil dengan masa hidup lebih pendek, menurut Theresa Sinicrope Talley, seorang peneliti California Sea Grant di Scripps Institution of Oceanography di University of California, San Diego.
Merkuri memang tidak akan menyebabkan kerusakan fungsi organ pada orang dewasa, meskipun dapat menyebabkan efek neurologis sementara.
Namun, pada janin dan anak-anak bisa membahayakan kesehatan.
"Ada laporan masalah neurologis dari tempat di mana orang makan ikan setiap hari, seperti pusing atau masalah berkonsentrasi," kata Rimm.
"Mereka kemungkinan makan sushi atau tuna dua kali sehari.”
Adapun pertanyaan apakah makan ikan setiap hari lebih sehat dari dua kali seminggu, ilmuwan masih menyelidiki itu, kata Rimm.
"Sebagian besar ilmuwan tidak melihat konsumsi sehari-hari," jelasnya.
"Tapi banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa mereka yang makan ikan beberapa kali seminggu berisiko lebih rendah mengalami serangan jantung fatal ketimbang mereka yang tidak makan ikan."
Para ilmuwan menyebutkan manfaat jantung sehat berkat asam lemak omega-3.
Nutrisi ini juga telah terbukti meningkatkan kognisi pada orang dewasa dan membantu dalam perkembangan otak bayi.
Untuk mendapat manfaat sehat serupa, konsumen juga perlu mempertimbangkan untuk mengonsumsi ikan yang lebih kecil, kerang, moluska, dan bahkan rumput laut.
Sehingga, bukan hanya kamu yang bisa menikmati menu lebih beragam, tapi yang pasti tubuh pun lebih sehat, kan?
(*)