Find Us On Social Media :

Mengenal Penyakit Fistula Vagina, Ternyata Bisa Timbul Setelah Melahirkan, Waspada Para Wanita!

By Devi Agustiana, Senin, 31 Agustus 2020 | 07:45 WIB

Ilustrasi fistula vagina

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Fistula vagina adalah lubang abnormal yang menghubungkan vagina dengan organ lain, seperti kandung kemih, usus besar, atau rektum.

Dokter mungkin menggambarkan kondisi tersebut sebagai lubang di vagina yang memungkinkan tinja atau urin keluar melalui vagina wanita.

Fistula vagina dapat berkembang sebagai akibat dari cedera, pembedahan, infeksi, atau pengobatan radiasi.

Apa pun penyebab fistula, kamu mungkin perlu menutupnya oleh ahli bedah untuk mengembalikan fungsinya normal.

Dilansir Grid.ID dari Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis fistula vagina:

Baca Juga: Hei Wanita! Dokter Ini Beberkan Kentut dari Vagina Bahaya atau Tidak, Simak Faktanya

Fistula vesikovaginal

Ini juga disebut fistula kandung kemih.

Lubang ini terjadi di antara vagina dan kandung kemih, serta merupakan jenis yang paling sering ditemui dokter.

Fistula ureterovaginal

Jenis fistula ini terjadi ketika lubang abnormal berkembang antara vagina dan saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih (ureter).

Baca Juga: Catat! Ini Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Miss V Terasa Gatal, Termasuk Dilarang Berhubungan Intim

Fistula uretrovaginal

Dalam jenis fistula, ini juga disebut fistula uretra, pembukaan terjadi antara vagina dan saluran yang membawa urin keluar dari tubuh (uretra).

Fistula rectovaginal

Pada jenis fistula ini, bukaan berada di antara vagina dan bagian bawah usus besar (rektum).

Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Miss V selalu Basah, Bisa Jadi Tanda Tumor Jinak Loh, Waspada!

Fistula kolovaginal

Dengan fistula kolovaginal, pembukaan terjadi antara vagina dan usus besar.

Fistula enterovaginal

Pada fistula jenis ini, bukaannya berada di antara usus halus dan vagina.

Baca Juga: Duh, Pakai Pantyliner Setiap Hari Bisa Bawa Petaka untuk Organ Intim Termasuk Gatal-gatal, Batasi Deh Mulai Sekarang!

Fistula vagina biasanya tidak terasa sakit, tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah yang memerlukan perawatan medis.

Jika kamu memiliki fistula vesikovaginal (lubang antara vagina dan kandung kemih), urin akan terus-menerus bocor dari kandung kemih ke dalam vagina.

Ini bisa membuat kamu tidak bisa mengontrol buang air kecil.

Selain itu, area genital mungkin terinfeksi atau sakit, serta kamu bisa merasakan nyeri saat berhubungan.

Baca Juga: Duh Nggak Kebayang, Ternyata Peranakan Turun Bisa Sampai Bikin Rahim Keluar dari Vagina, Simak Penyebabnya!

Dikutip dari laman Web MD, adapun gejala fistula vagina lainnya meliputi:

· Demam

· Sakit perut

· Diare

· Penurunan berat badan

· Mual

· Muntah

Baca Juga: Dijamin Ampuh! Ini 7 Makanan yang Bisa Mengatasi Bau Vagina, Mulai dari Ubi sampai Yogurt

Fistula vagina paling sering disebabkan karena hal-hal:

· Persalinan

· Operasi perut (histerektomi atau operasi caesar)

· Kanker panggul, serviks, atau usus besar

· Pengobatan radiasi

· Penyakit usus seperti crohn atau divertikulitis

· Infeksi (termasuk setelah episiotomi atau robekan yang dialami saat melahirkan)

· Cedera traumatis, seperti kecelakaan mobil

Baca Juga: Ladies! Ternyata Ada Aturannya Loh Memilih Celana Dalam yang Aman dan Benar, Kalau Asal Siap-siap Vagina Infeksi

Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan menanyakan riwayat kesehatan untuk mengetahui apakah memiliki faktor risiko fistula, seperti operasi baru-baru ini, infeksi, atau radiasi panggul.

Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes, yaitu:

1. Tes pewarna

Dokter akan mengisi kandung kemih dengan larutan pewarna.

Mereka akan meminta kamu untuk batuk atau menahan diri.

Jika kamu memiliki fistula vagina, pewarna akan bocor ke dalam vagina.

Baca Juga: Alih-alih Ingin Hot dan Seksi, Nyatanya 5 Kebiasaan Seks Ini Malah Bawa Petaka Bagi Vagina! Salah Satunya Posisi Bercinta

2. Sistoskopi

Dokter menggunakan alat tipis yang disebut cystoscope untuk melihat ke dalam kandung kemih dan uretra untuk mencari tanda-tanda kerusakan.

3. Sinar X

Retrograde pyelogram: Ini adalah tes khusus di mana pewarna disuntikkan melalui kandung kemih ke dalam ureter.

X-ray dapat menunjukkan apakah ada kebocoran antara ureter dan vagina.

Fistulogram: Ini adalah gambar sinar-X dari fistula. Tes ini dapat menunjukkan kepada dokter apakah kamu memiliki satu atau banyak fistula dan jika organ panggul lain mungkin terlibat.

Baca Juga: Gagal Jadi Wanita Seutuhnya, Ladyboy Ini Justru Dihadapkan dengan Kenyataan Pahit Usai Operasi Ganti Kelamin, Vagina Buatannya Justru Buat sang Pacar Kabur Terbirit-birit

4. Sigmoidoskopi fleksibel

Dokter melihat anus dan rektum dengan sigmoidoscope (tabung tipis dan fleksibel dengan kamera video kecil di ujungnya).

5. CT urogram

Kamu memiliki pewarna yang disuntikkan ke pembuluh darah dan CT scan membuat gambar vagina dan saluran kemih.

6. MRI panggul

Medan magnet dan gelombang radio mengambil gambar detail dari rektum dan vagina untuk membantu menunjukkan detail fistula rektovaginal.

(*)