Find Us On Social Media :

Seorang Istri Mengaku Berprofesi Sebagai Polwan hingga Sukses Gelapkan Uang Senilai Rp 204 Juta, Suami di Sumatera Barat Baru Menyadari Telah Ditipu Usai 5 Bulan Menikah!

By Novia, Jumat, 28 Agustus 2020 | 13:58 WIB

Ilustrasi korban penipuan dan penggelapan uang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Sudah menikah selama lima bulan lamanya, suami berinisial SS (43) tak menyadari telah ditipu.

Sebelum dinikah oleh SS, terduga WS (43) mengaku berprofesi sebagai seorang polwan.

Tak pernah mencium gelagat aneh dan kebohongan yang dilakukan istrinya, SS mulai menyadari setelah istrinya diamankan polisi.

Melansir informasi dari Kompas.com pada Jumat (28/8/2020), Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan membeberkan awal mula pasangan suami istri itu bertemu.

Baca Juga: Melahirkan Anak Pertama, Citra Kirana: Doain Semoga Arthar Menjadi Anak Soleh

Dony Setiawan mengatakan bahwa WS dan SS telah resmi menikah pada 29 Maret 2020 lalu, di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

"WS mengaku sebagai polisi berpangkat AKBP dan bertugas di Polda Metro Jaya Jakarta," ungkap Dony Setiawan, Kamis (27/8/2020).

Kepada keluarga mempelai pria, WS mengaku kerap meluluskan seorang bintara polisi tanpa melakukan seleksi ataupun tes.

Berhasil meyakinkan keluarga suaminya, WS akhirnya membuka jaring dan mengiring korban masuk ke dalam perangkapnya.

Baca Juga: Jiwa Dagang Sudah Mendarah Daging, Tri Rismaharini Tak Gengsi Alih profesi Jualan Batik Meski Sandang Jabatan Orang Nomer 1 di Surabaya: Nggak Perlu Malu!

Berhasil mempromosikan dirinya pada lingkungan sekitar, sejumlah orang akhirnya masuk ke dalam jebakan WS.

Sejumlah orang dikabarkan mempercayai WS untuk meloloskan anaknya untuk menjadi polisi.

Dengan sejumlah uang sogokan, WS berhasil menarik empat korban untuk mengucurkan dana pada dirinya.

"WS mengaku sudah banyak meluluskan orang masuk bintara polisi. Karena keluarga korban percaya, akhirnya minta bantuan tersangka," kata Dony.

Baca Juga: Nasibnya Terkatung-katung Gegara Sepi Job Selama Pandemi Covid-19, Nassar Tak Gengsi Banting Setir Jadi Penjual Donat Agar Dapur Tetap Ngebul: yang Penting Ada Pemasukan

Empat korban yang berhasil dikelabui WS yakni DP (20), yang telah menyetor uang sebanyak Rp 46,5 juta, selain itu SW (19) juga memberikan jaminan senilai Rp 70 Juta.

Lebih lanjut A (19) juga memberikan uang sebanyak Rp 42,5 juta dan yang terakhir yakni AD (19) dengan jaminan Rp 45 juta.

Dari empat korban total uang yang berhasil dilarikan oleh WS yakni senilai Rp 204 juta.

Tak berhenti ngibul sampai di situ, tersangka lagi-lagi meminta uang secara pribadi pada korban.

Berdalih mengajak para korban menyaksikan keberangkatan calon peserta didik yang lulus dalam seleksi Bintara Polri Tugas Umum ke SPN Betung Polda Sumsel tahun 2020.

Baca Juga: Resident Evil Siapkan 8 Episode Pertama untuk Serial di Netflix!

Empat korban diminta menginap di sebuah hotel yang berada di Palembang.

Tak memenuhi janjinya, tersangka akhirnya kabur dengan membawa sejumlah uang tersebut.

Atas tindak penipuan inilah, WS akhirnya diamankan polisi dan terbongkar aib yang telah ditutupi dari suaminya.

"SS (suaminya) tidak ikut (terseret kasus). Dia juga ditipu dan tidak menikmati uang hasil penipuan WS. Saat ini tersangka sudah ditahan," kata Dony.

Baca Juga: Resident Evil Siapkan 8 Episode Pertama untuk Serial di Netflix!

Meansir informasi dari Sripoku.com, informasi serupa terjadi di Palembang.

Sejumlah warga mengaku menjadi korban penipuan dan penggelapan uang hingga ratusan juta.

Berdalih dengan arisan online, sejumlah warga melaporkan seorang wanita yang berdomisili di kawasan Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami ke SPKT Polrestabes Palembang.

Dikatakan pelapor, korban penipuan dan penggelapan uang arisan ini kerugiannya ditaksir mencapai Rp 100 juta.

"Bukan hanya saya yang menjadi korban, namun banyak lagi, tidak bisa dihitung yang menjadi korban bahkan puluhan," ujar pelapor.

Baca Juga: Sempat Nekat Nikah Siri Meski Belum Cerai, Kelakuan Aktor Tampan Ini Saat Sang Istri Terbaring Lemah Karena Stroke Dibongkar Kerabatnya

Setiap korban dikabarkan mendapatkan arisan dan hendak menagih uang tetapi terlapor selalu berkelit dengan berbagai alasan.

"Kami berbeda putaran dalam mengikuti arisan tersebut, ada yang membayar Rp. 600 ribu, bahkan ada lainnya membayar hingga jutaan," kata pelapor.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKP Heri membenarkan adanya laporan mengenai penipuan dan penggelapan uang arisan yang dialami para korban.

"Laporan sudah kita terima dan laporan polisi korban akan ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim Polrestabes Palembang," tutupnya.

(*)