Setibanya di kantor BKD, massa mulanya hendak menemui panitia penyelenggara tes CPNS.
Namun, dikarenakan tidak ada yang mau menemui mereka, akhirnya masa merasa kecewa dan tersulut emosi.
"Sebenarnya aksi pembakaran ini bisa kami cegah. Namun, pihak panitia penyelenggara tes CPNS ini tidak pernah memberikan kami informasi terkait kapan pengumuman akan dilaksanakan," jelas Kamal.
"Sehingga kami pihak kepolisian baru mengetahui setelah adanya mobilisasi massa dalam jumlah besar menuju ke kantor BKD," imbuhnya.
Baca Juga: Seorang Suami Bakar Istrinya Hidup-hidup, Bermula dari Ajakan Makan Bersama Ditolak
Tak hanya membakar kantor BKD, massa dikabarkan juga merusak kantor KPU.
Sejumlah kaca di kantor KPU dikabarkan pecah akibat terkena lemparan batu dari massa.
Lebih lanjut melansir informasi dari Antaranews.com, Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyayangkan adanya kejadian ini.
Sebab kerusakan yang diakibatkan masa itu sebenarnya dapat dicegah dan diselesaikan dengan kepala dingin apabila BKD Kabupaten Mamberamo Raya berkoordinasi sebelumnya.
Sehingga antisipasi terkait aksi anarkis dari massa dapat ditangani dan diamankan.
"Pihak kepolisian baru tahu setelah ada mobilisasi massa yang bergerak dari Kasonaweja ke Burmeso. Hal ini cukup kita sayangkan karena merugikan. Jika ada hal yang patut dibicarakan sebaiknya dilakukan," tuturnya.
(*)