Grid.ID – Perkenalkan, namanya Bli I Gede Swadiaya.
Tapi kini dia lebih dikenal dengan Muhammad Khairuddin.
Muhammad Khairuddin dikenal tegas namun ramah. Sorot matanya tajam, narasi-narasinya lugas terukur. Tangannya terlihat masih kekar berurat.
Ada tato tiga naga, mengukir di tubuhnya.
Ia mengawali ceritanya mengenal islam. Lalu melompat pada jejak jejak hidupnya pada 1999 silam.
Ia asli Lombok, NTB. Merantau ke Bali pada 1997 dengan berbekal beragam kesaktian, mulai kebal bacok, hingga anti bengep, ia dapatkan dari dukun dukun di daerahnya.
“Tahun 1997, saya sampai di Bali,” ia mengisahkan seperti dilansir dari jatim.tribunnews.com pada Kamis (27/8/2020).
Pertarungan demi pertarungan ia lakoni di kerasnya kehidupan kota besar untuk mencari nama dan ‘mengibarkan bendera’.
Hingga ia menjadi bartender di hotel bintang lima di Kuta, Bali.
Beragam jenis miras, ia rasakan. Maklum, ahli peracik miras yang levelnya bisa diadu.
“Saya waktu itu, tiada hari tanpa mabuk,” ucapnya.