Find Us On Social Media :

Sering Dianggap Sepele, Ternyata Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Kanker Usus Besar Seperti Diderita Chadwick Boseman, Waspada!

By Devi Agustiana, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 21:33 WIB

Chadwick Boseman meninggal dunia setelah empat tahun menderita kanker usus besar.

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Aktor Hollywood, Chadwick Boseman meninggal dunia pada (28/8/2020) waktu setempat.

Pemeran Black Panther ini meninggal dunia pada usia 43 tahun.

Menurut juru bicaranya, Chadwick Boseman meninggal di rumahnya di Los Angeles, seperti dilansir Associated Press.

Baca Juga: Iis Dahlia Beberkan Rahasia Tetap Hot di Ranjang Meski Sudah 18 Tahun Nikah, Andhika Pratama Sampai Tak Kuasa Mendengarnya!

Diberitakan melalui laman Kompas.com, sebelum tutup usia, aktor Chadwick Boseman sempat menjalani berbagai proses pengobatan dalam melawan penyakit kanker usus.

Pihak keluarga menyebutkan Chadwick sebagai pejuang sejati.

Sebab, Chadwick Boseman sedang menjalani kemoterapi dan operasi di sela-sela syuting film Marshal, Da 5 Bloods, dan beberapa film lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, keluarganya juga mengatakan bahwa Boseman didiagnosis menderita kanker usus besar empat tahun lalu.

“Pejuang sejati, Chadwick melalui semuanya dan mempersembahkan semua film-film yang Anda semua cintai,” kata keluarga dalam pernyataan resmi.

Kanker usus besar atau kanker kolorektal ternyata menjadi salah satu masalah utama di Indonesia terkait penyakit kanker.

Bahkan menurut data GLOBOCAN 2018 dilansir dari who.int, kanker usus besar berada di angka 8.6% atau sekitar 30.017 orang dari jumlah keseluruhan penderita kanker di Indonesia.

Diketahui kanker usus besar sendiri merupakan penyakit yang diakibatkan adanya pertumbuhan sel abnormal yang membentuk tumor ganas pada lapisan usus besar.

Kanker kolorektal ini bisa menyerang siapa saja, tapi umumnya banyak di derita oleh para pria.

Lebih lanjut, sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dan disembuhkan jika diketahui sedari tahap awal.

Baca Juga: 4 Tahun Berlalu Sudah, Sosok Ini Berhasil Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Kopi Sianida: Ada yang Dirahasiakan Kepada Publik

Seperti diungkapkan data statistik yang dikeluarkan oleh organisasi nirlaba Fight Colorectal Cancer (Fight CRC), dimana sekitar 60 % kematian akibat kanker kolorektal atau kanker usus besar dapat dicegah dengan skrining awal.

Sayangnya kebanyakan kasus, penderita kanker usus besar baru mengetahui penyakitnya itu setelah memasuki stadium tinggi.

Padahal setelah sel kanker menyebar, kemungkinan untuk disembuhkan tak lagi mudah, karena itu sangat penting untuk menyadari gejala-gejala awal yang cenderung diabaikan.

Meski gejala kanker usus besar ini sering muncul tanpa gejala yang jelas sulit di deteksi, namun ada beberapa gejala-gejala awal yang mengindikasikan penyakit ini bisa muncul yang mesti kita ketahui.

Dilansir Grid.ID dari Grid Health, berikut adalah gejala-gejala awal indikasi kanker usus besar yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri perut

Nyeri perut atau adanya gas yang menetap dan berlangsung lama.

Ini bisa dibandingkan dengan kram otot di perut.

Bisa juga disertai dengan kembung, karena perubahan kebiasaan buang air besar.

2. Kelelahan

Perasaan lelah yang terus-menerus dapat terjadi karena kehilangan darah internal, yang terjadi karena pendarahan ringan pada polip.

Keletihan juga merupakan efek samping dari sel kanker yang menggunakan energi tubuh.

Anemia yang muncul tanpa sebab juga dapat menyebabkan kelelahan.

3. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan tiba-tiba hingga 5 kilogram atau lebih yang terjadi dalam beberapa bulan adalah tanda nyata kanker usus besar.

4. Pendarahan

Darah yang muncul saat buang air besar dan tinja yang sangat gelap adalah gejala lain dari kanker usus besar.

5. Perubahan kebiasaan usus

Perubahan kebiasaan buang air besar dan inkontinensia adalah salah satu gejala kanker usus besar.

Kotoran menjadi lebih tipis dan mencair, karena adanya tumor atau polip kanker yang menyebabkan diare dan sembelit.

Jika salah satu gejala tersebut muncul, ada baiknya segera memeriksakannya pada dokter terkait sebelum terlambat, ya.

(*)