Find Us On Social Media :

Jangan Dianggap Sepele, Kram Perut Wanita Bisa Jadi Tanda Tiroid sampai Kista, Hati-hati!

By Devi Agustiana, Selasa, 1 September 2020 | 11:10 WIB

Ilustrasi. Mengenal 12 penyebab yang terjadi ketika kram perut.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Salah satu hal paling menyebalkan saat menstruasi adalah rasa nyeri perut, yang sering juga disebut nyeri haid atau kram perut.

Pasalnya hal ini akan sangat mengganggu aktivitas harian.

Namun, kamu perlu tahu bahwa kram perut terjadi tidak melulu karena sedang menstruasi.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Ternyata Minum Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Kolesterol sampai Mencegah Kanker, Wajib Dicoba!

Bisa jadi kram perut yang dialami itu disebabkan oleh faktor lain.

Wanita perlu tahu, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kram perut menyerang.

Dilansir Grid.ID dari Tribun Jakarta, berikut penyebab kram perut yang bisa tejadi pada wanita:

  1. Sindrom Pra Menstruasi (PMS)

Perubahan hormon akibat sindrom pra menstruasi (PMS) menjadi penyebab kram perut juga.

Hal itu disebut siklus anovulatory, 10 - 18 persen perempuan mengalaminya.

Jika hal itu terus berlanjut ke bulan berikutnya, jangan tunda untuk menghubungi dokter.

Baca Juga: Duh, Siap-siap Wanita! Pada Usia Ini Kesuburan Mulai Menurun Loh

  1. Kehamilan

Coba cek, bisa jadi kita hamil tanpa menyadarinya.

Gejala awal kehamilan adalah nyeri payudara, perubahan suasana hati, dan kelelahan.

Nyeri kehamilan tersebut hampir serupa dengan gejala sebelum dan selama menstruasi. 

Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Miss V selalu Basah, Bisa Jadi Tanda Tumor Jinak Loh, Waspada!

  1. Tiroid

Tiroid adalah sebuah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di leher yang mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan siklus menstruasi.

Tiroid mengatur fungsi otak dan suasana hati, jika membengkak akan terjadi bercak atau kram.

Hal ini semakin memuncak ketika lapisan rahim telah dibangun tetapi kita tidak menstruasi atau berevolusi.

Baca Juga: Biasa Dianggap Wajar, tapi Kalau Nyeri Menstruasi Sampai Ganggu Aktivitas Harian Bisa Jadi Tanda Penyakit Bahaya, Ini 4 Cirinya!

  1. Pil KB

Pil KB menipiskan lapisan endometrium dalam rahim sehingga tidak terjadi kehamilan.

Tidak hanya itu, namun akan menimbulkan bercak, kram, nyeri perut, dan nyeri payudara.

Jadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum memakai pil KB.

Baca Juga: Jangan Aneh Lagi Kenapa Nikah Baru 2 Minggu Kok Hamil Sudah 1 Bulan, Begini Rumus Hitung Kandungan yang Benar!

  1. Stres

"Stres meningkatkan kortisol, yang mempengaruhi keseimbangan hormon," kata Dr Shepherd.

"Beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka begitu tertekan, tapi begitu mereka berbicara tentang hal itu mereka menyadari bahwa mereka akan melalui sesuatu," kata Dr Shepherd.

Kita bisa melakukan terapi, meditasi, dan yoga untuk mengatasi stres tersebut.

Baca Juga: Hei Pasutri! Ini 7 Tanda Wanita saat Masa Subur Agar Langsung Positif Hamil, di Antaranya Hasrat Libido Tinggi

  1. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

"PCOS adalah kondisi di mana pasien memiliki kelebihan androgen, yang merupakan bahan kimia dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi ovarium, pertumbuhan rambut, berat badan, dan sensitivitas terhadap insulin," kata Dr Moss.

PCOS yang diderita 20% perempuan di dunia ini, dapat mengakibatkan siklus anovulatory tidak teratur.

Hal ini menyebabkan kista tumbuh pada ovarium dan berdampak pada nyeri panggul seperti kram menstruasi.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ternyata Cuma Makan Ini Agar Tak Menopause Dini, Lakukan Mulai Sekarang!

  1. Polip rahim

"Ini adalah pertumbuhan jaringan berlebih pada lapisan rahim," kata Dr Moss.

Polip rahim dapat menyebabkan kram dan ketidaknyamanan seperti menstruasi, bahkan ketika kita tidak berada di siklus tersebut.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Ternyata Menopause Juga Bisa Dialami Pria Loh, Waspadai 4 Gejalanya!

  1. Kista indung telur

Kista ovarian adalah kantong-kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur.

Kista folilel biasanya hilang sendiri, sementara kista luteum corpus sering tumbuh membesar dan menyebabkan perdarahan yang memicu nyeri perut.

Tumbuhnya kista pada indung telur sering tidak terdeteksi.

Rutin memeriksakan diri ke dokter merupakan salah satu upaya pencegahannya. 

Baca Juga: Renggut Nyawa Yana Zein di Usia 47 Tahun, Ketahui Efek Pengobatan Kanker Payudara, Mulai dari Rambut Rontok hingga Kenaikan Berat Badan

  1. Kanker ovarium

Kanker ini sering disebut sebagai pembunuh tersembunyi karena gejalanya bisa mirip dengan berbagai penyakit lain.

Bahkan, gejala penyakit ini sering dikira sakit perut biasa, stres, bahkan depresi.

Gejala kanker ovarium bisa berupa kram perut, perut kembung, bengkak, rasa ingin buang air kecil terus, nyeri pada pelvis, dan perubahan siklus menstruasi.

Jika mencurigai adanya gejala kanker ovarium, segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Miss V selalu Basah, Bisa Jadi Tanda Tumor Jinak Loh, Waspada!

  1. Penyakit autoimun

Jenis penyakit autoimun oophoritis adalah inflamasi di indung telur karena tubuh menyerang sel sendiri.

Inflamsi ini akan menyebabkan kerusakan, pengerasan dan pemutihan ovarium sehingga menurunkan produksi hormon dan menyebabkan kesulitan hamil.

Penyakit tersebut menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, demam, kelelahan, cairan vagina meningkat dan volume darah haid berkurang.

Baca Juga: Duh, Siap-siap Wanita! Pada Usia Ini Kesuburan Mulai Menurun Loh

  1. Torsio ovarium

Diwartakan melalui laman Grid Health, jika mengalami hal ini, kemungkinan mengalami torsio ovarium.

Torsio ovarium terjadi saat sesuatu (misalnya kista) membuat indung telur (ovarium) terpuntir, sehingga "tercekik" dan tidak mendapatkan aliran darah.

Rasa nyeri biasanya sangat hebat dan gangguan ini membutuhkan penanganan segera.

Jika tidak segera diatasi, ovarium dapat mengalami "kematian" dan tidak dapat berfungsi lagi.

Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan melakukan tindakan pembedahan laparoskopi darurat. Kadangkala ovarium masih dapat diselamatkan.

Akan tetapi, bila ovarium sudah tampak menghitam, maka ovarium harus diangkat.

Baca Juga: Awas! Bikin Susah Hamil hingga Ganggu Rumah Tangga, Kenali 8 Ciri Ketidaksuburan Wanita Ini, Salah Satunya Rambut Rontok

  1. Sesudah pemasangan IUD

Rasa nyeri sesudah pemasangan IUD Jika mengalami hal ini, mungkin IUD yang dipasang kurang pas.

Pada tiga bulan pertama paska pemasangan IUD, terjadinya kram perut bisa dianggap normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan adanya benda asing ini.

Namun bila kram tak juga hilang atau tiba-tiba muncul, segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan apakah IUD sudah terpasang dengan baik. 

Dokter dapat memperbaiki posisi IUD sehingga kram perut bisa teratasi.

Baca Juga: 9 Mitos Soal Menstruasi Ini Ternyata Hoaks! Padahal Sudah Dipercaya Hingga Turun-temurun, Salah Satunya Dilarang Berenang di Laut

(*)