Sehingga tak jarang rasa sakit bisa semakin dirasakan karena kondisi suplai darah ke ovarium dan tuba falopi yang menjadi minim.
Lebih seriusnya, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan ovarium, loh.
Dikutip Grid.ID dari Nakita, gejala-gejala yang bisa menjadi peringatan, antara lain:
Baca Juga: Hei Pria, Kecanduan Film Porno Bisa Turunkan Hasrat Seksual Loh, Hati-hati!
- Sakit pada daerah tulang panggul
- Nyeri parah di perut bagian bawah
- Mual dan muntah
- Demam
- Pendarahan abnormal
- Kram
Berbagai gejala tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, gejala torsi ovarium bisa samar seperti gejala pada batu ginjal, radang usus buntu, infeksi saluran kemih, dan gastroenteritis.
Pada ibu hamil, kondisi ini juga bisa lebih mungkin terjadi.
Baca Juga: Ingin IQ Anak Tinggi? Konsumsi 10 Makanan Ini Akan Membuat Bayi Terlahir Cerdas, Bumil Harus Coba!
Selama kehamilan, kadar hormon yang lebih tinggi dapat mengendurkan jaringan di tubuh, termasuk ligamen yang menahan ovarium di tempatnya.
Jika ligamen tidak kencang, ovarium lebih rentan untuk memutar.
Gejala khas berupa rasa sakit perlu diperhatikan, terlebih bila sudah mencapai tahap pendarahan dan kram.
Baca Juga: Bumil Wajib Tahu! Coba Terapkan 7 Hal Ini untuk Atasi Susah Tidur saat Hamil, Dijamin Langsung Lelap
Segera hubungi dokter segera saat mengalami gejala-gejala seperti di atas, ya.
(*)