Teknik hipnotis untuk mengeluarkan uneg-uneg itu murni hanya untuk mendapatkan rating penonton.
Romy Rafael kemudian menjelaskan mengapa teknik hipnotis atau hipnoterapi seperti itu tidak mungkin diterapkan secara keilmuan.
"Karena secara keilmuannya enggak bisa, seperti dokter menghidupkan orang mati, enggak bisa.
Kalau ada keilmuan bisa keluarin uneg-uneg, KPK seharusnya pakai," ucap Romy.
Tak lama kemudian Deddy Corbuzier pun menyebutkan nama Uya Kuya yang mengubah persepsi hipnotis di dunia hiburan Tanah Air menjadi seperti sekarang ini.
"Terima kasih sudah disebutin," sahut Romy Rafael sambil tersenyum. Selain membicarakan pergeseran persepsi, Romy Rafael juga berbagi cerita tentang penolakan kontrak iklan lantaran idealismenya terhadap dunia hipnotis.
"Dibilang 'gila juga ya, berani tolak kontrak'. Gara-garanya pasang logo minumannya di font-nya hipnotis, 'o'-nya jadi ada logonya. Padahal sudah ngomongin storyboard," kata Romy.
Pemilik nama asli Romy Tunggul Widodo ini juga pernah menolak iklan rokok hingga obat sakit kepala karena tidak sesuai dengan prinsipnya.
"Tawaran iklan rokok juga pernah ditolak, iklan rokok lho.