Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Nasi sudah menjadi makanan pokok banyak masyarakat di berbagai negara.
Nah, salah satunya nasi merah.
Nasi merah sering disebut lebih sehat jika dibandingkan dengan nasi putih.
Hal ini dikarenakan nasi merah mengandung lebih banyak nutrisi, serat dan memiliki Indeks Glikemik (GI) yang lebih rendah.
Diketahui GI yang yang tinggi pada nasi putih sering kali dikaitkan dengan pemicu gula darah naik yang menyebabkan penyakit diabetes melitus.
Meski begitu, siapa sangka nasi merah juga ternyata tidak sepenuhnya baik bagi tubuh.
Bahkan nasi merah disebut lebih beracun daripada nasi putih, loh.
Dikutip Grid.ID dari Sajian Sedap, hal itu diketahui berdasarkan laporan dari Consumer Reports.org yang meneliti berbagai jenis beras dan biji-bijian lain.
Dimana unsur kimia yang secara alami ditemukan dalam tanah ternyata ditemukan paling banyak kadarnya pada beras merah.
Riset yang meneliti 128 jenis beras, termasuk beras putih, basmati, dan beras melati, yang diteliti oleh Consumer Reports juga hasil penelitian FDA tahun 2012, dengan total 697 sampel.
Faktor geografi sangat berpengaruh terhadap level toksisitas pada arsenik.
Baca Juga: Nasi Merah Ayam Bumbu Hitam, Hidangan Nusantara Paling Maknyus
Misalnya, beras basmati dari California memiliki level arsenik paling rendah, sementara beras dari Texas menduduki level teratas.
Karena arsenik terakumulasi di bagian luar beras, maka beras merah mengandung 80 % arsenik lebih banyak dibanding beras putih.
Proses pencucian beras sebenarnya bisa mengurangi kadar nutrisi di dalamnya, tetapi setelah dicuci, kadar arsenik bisa turun sampai 30 %.
Kelompok biji-bijian lain yang kadar arseniknya rendah antara lain sorgum, jewawut (millet), barley, dan farro.
Sejauh ini FDA belum menetapkan standar aman kandungan arsenik dalam beras.
Tetapi, untuk anak berusia kurang dari 5 tahun tidak disarankan mengonsumsi susu beras sebagai pengganti susu.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjadikan nasi merah sebagai pengganti nasi putih, di antaranya:
1. Harus segera dikonsumsi
Diwartakan melalui laman Grid Fame, nasi merah yang telah ditanak tidak mampu bertahan lebih dari 12 jam.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada beras merah jika berada dilingkungan lembab akan menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.
Oleh sebab itu, jika sudah matang sebaiknya nasi merah segera dihabiskan.
2. Racun asam fitat
Nasi merah mengandung asam fitat yang memiliki sifat anti-nutrisi.
Asam fitat dapat mengikat mineral, magnesium, dan kalsium sehingga tidak dapat terserap tubuh.
3. Memicu gangguan mental
Beras merah memiliki kandungan senyawa kimia pemicu leaky gut syndrome atau senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan usus dan kelancaran darah.
Sehingga memicu berkembangnya bakteri dan memunculkan resiko gangguan saraf yang berakibat pada gangguan mental.
4. Sulit menaikkan berat badan
Mengkonsumsi nasi merah memang dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun apabila hal ini terus dilakukan tanpa diimbangi dengan gizi seimbang akan menjadi berbahaya.
Hal ini akan menyebabkan hilangnya selera makan yang berujung pada malnutrisi dan penurunan berat badan drastis.
5. Pemicu kanker
Ada beberapa jenis jamur yang dapat tumbuh di nasi merah, slaah satunya adalah jamur Aspergillus flavi.
Jamur ini sangatlah berbahaya dan berpotensi menyebabkan kanker.
Jamur ini juga bisa tumbuh sebelum bahkan sesudah nasi merah ditanak.
(*)