Find Us On Social Media :

Terinspirasi Kisahnya yang Ditinggal Sang Ibunda Saat Mendekam di Penjara, Roro Fitria Rilis Single Religi: Ini True Story

By Annisa Dienfitri, Rabu, 2 September 2020 | 18:10 WIB

Roro Fitria saat Grid.ID temui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Usai bebas dari penjara, aktris Roro Fitria mantap kembali mengeluarkan karya di industri hiburan.

Kali ini, Roro Fitria merilis single religi yang terinspirasi dari rasa kerinduannya terhadap mendiang sang ibunda, Raden Retno Winingsih.

Single yang berjudul 'Rindu Ibu' itu dirilis pada tanggal 28 Agustus 2020 lalu secara serentak di radio-radio Tanah Air.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Ingin Nikah Tahun Depan, Bilqis: Enggak Mau Punya Ayah!

Membawakan single religi memberikan tantangan baru bagi Roro yang terbiasa menyanyikan lagu dangdut.

"Single yang kelima 'Rindu Ibu' ini suatu tantangan tersendiri bagi nyai karena sebelumnya di empat single adalah dangdut progresif sekarang berpindah ke religi pop," ujar Roro saat Grid.ID temui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).

Meski belum satu pekan, wanita 30 tahun itu menyebut pendengar single 'Rindu Ibu'terus menanjak setiap harinya.

"Rating 'Rindu Ibu, Alhamdulillah progressnya naik, Alhamdulillah doakan saja semoga tetap terus diminati oleh pemirsa pengamat musik industri Indonesia dan bisa diapresiasi dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Tantang Angel Lelga Perlihatkan Rekaman CCTV Penggerebekan, Adik Vicky Prasetyo: Kalau Berani Buktiin, Saya Iris Kelingking Saya

Lanjut Roro, lirik single kelimanya ini tak lain terinspirasi dari kisah nyata dirinya yang ditinggalkan sang ibunda.

Sebagai informasi, Raden Retno Winingsih meninggal dunia saat Roro tengah menjalani proses hukum akibat kasus narkoba tahun 2018 lalu.

"Jadi rindu nyai terhadap sosok ibu yang tempo hari mendampingi nyai dari persidangan ke persidangan, mendampingi kesepian nyai, kegalauan nyai, keterpurukkan nyai," terang Roro.

"Ini merupakan suatu true story tersendiri dimana dituangkan oleh mas Tama Wijaya selaku pencipta yang bisa mengapresiasi apa yang ada di hati nyai," lanjutnya dengan mata berkaca.(*)