Hal ini tak hanya dirasakan bagi para ibu yang memiliki anak sekolah SD-SMA, tetapi juga dirasakan bagi mereka yang memiliki anak prasekolah, atau TK maupun PAUD.
Selain mengawasi seperti yang biasa dilakukan, kini para ibu dituntut harus memastikan anak mampu mengikuti berbagai instruksi belajar dari guru secara daring.
Tugas-tugas juga harus terkoordinir dengan baik dan juga tepat waktu, sehingga mereka harus memutar otak untuk membagi waktu membimbing si Kecil dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Akan semakin berat apabila orangtua kurang memiliki pengalaman mengajar akademis, sehingga Moms juga harus ikut belajar dan memahami materi yang diajarkan guru kepada anak.
Akhirnya, hal yang terus diulang dan dilakukan lebih dari 6 bulan ini membuat para ibu mengalami stres dan kebingungan.
Dampaknya juga akan sampai pada anak.
Baca Juga: Di Usianya ke-22 Tahun, Ghea Indrawari Enggan Nikah Muda dan Pilih Fokus Pada Karier
Ketika orangtua stres, maka semangat belajar si Kecil pasti merosot.
Si Kecil juga bisa jadi abai terhadap tugas yang harus ia penuhi sebagai siswa.
Lalu, apa yang harus dilakukan Moms agar tidak stres?