Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bagi sebagian orang, masturbasi sudah menjadi bagian normal dari ekspresi seksual.
Masturbasi dilakukan untuk menghilangkan stres dan membantu seseorang menentukan apa yang mereka nikmati secara seksual.
Namun, perlu diketahui bahwa mastubasi menimbulkan kecanduan dan menjadi masalah.
Banyak efek negatif yang akan kamu rasakan jika selalu melakukan masturbasi.
Dilansir Grid.ID dari Hai Grid, inilah beberapa bahaya masturbasi untuk pria:
1. Cidera
Meski kegiatan seks ringan ini berisiko rendah, seperti halnya mengunyah, dan atau berjalan kaki, semuanya masih memiliki beberapa risiko.
Misalnya, seringnya menggesek-gesekan tangan saat melakukan masturbasi, itu dapat menyebabkan iritasi kulit yang ringan.
Atau ada sebagian kita yang secara paksa menekuk penis yang sedang ereksi karena ingin lurus misalnya.
Justru malah berisiko membuat pecah bilik yang mengisi darah pada sistem aliran penis.
Atau bisa juga, ada satu kondisi yang ini memang jarang terjadi namun mengerikan, disebut fraktur penis atau penis patah.
2. Kanker Prostat
Tobias S. Köhler, MD, MPH, seorang profesor di Southern Illinois University School of Medicine di Springfield, Amerika, mengatakan, "bahwa tampaknya nggak semua orgasme diciptakan sama.”
Banyak penelitian yang dilakukan telah menunjukkan bahwa ternyata hubungan sexual yang sehat punya segala macam manfaat.
Terutama untuk adalah untuk menyeimbangkan tekanan darah, kebaikan jantung, dan kesehatan prostat.
Bahkan, sakit nyeri pun bisa hilang.
Bagaimana dengan ber-masturbasi.
Apakah segala penyakit itu akan sembuh?
Jawabannya, tidak.
Kata Köhler, ada perbedaan antara ejakulasi buatan (onani) dengan saat berhubungan sex.
Meski perbedaannya tipis, respon tubuh akan berlaku secara berbeda.
Bahkan termasuk air mani (sperma) yang diproduksi saat masturbasi dan berhubungan sex.
Lantas, ada beberapa orang yang sengaja ber-masturbasi selama bertahun-tahun karena ingin mengobati penyakit prostat (air seni), hasilnya tidak terbukti baik.
Bahkan ada juga penelitian yang dilakukan ahli dari Universitas Nottingham, pria yang sering masturbasi di usia 20-30 tahun lebih berisiko kena kanker prostat.
3. Membuat rasa ngantuk
Setiap tubuh kamu mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot ngalamin kontraksi.
Akibatnya jika sering melakukan masturbasi, akan kehilangan gairah beraktifitas dan cenderung akan merasakan kantuk sepanjang hari.
4. Susah puas
Beberapa orang yang kecanduan masturbasi, katanya akan sulit terangsang, itu merugikan pasangan kamu kelak (jika sudah menikah).
Seorang terapis sex dan penulis She Comes First, Ian Kerner, PhD, mengatakan sebagian pria lebih baik menghentikan kegiatan masturbasi.
Karena jika keseringan rangsangan akan melambat, mereka pun membutuhkan stimulan sex.
5. Badan lemas sepanjang hari
Setiap kali tubuh kamu mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot mengalami kontraksi.
Akibatnya terlalu sering bermasturbasi, kamu akan kehilangan gairah untuk beraktifitas dan cenderung akan lemas dan mengantuk sepanjang hari.
6. Penuaan dini
Masturbasi ternyata juga membuat penuaan dini pada kulit.
Hai ini disebabkan karena semua saraf pada saat orgasme mengalami klimaks ketegangan, hingga membuat kulit jadi kendur dan keriput seperti munculnya garis-garis keriput awal.
Kulit juga bisa jadi tidak segar karena penampilan kulit tampak layu akibat orgasme yang banyak mengeluarkan beberapa asupan protein tubuh.
7. Menyebabkan Gelisah
Dampak masturbasi ini banyak pada sisi psikologis.
Seperti perasaan yang selalu gelisah jika tidak melakukannya.
Akan tetapi, tidak akan menjadi lebih baik juga kalau sudah melakukannya.
Intinya, diri akan merasa bersalah karena merasa sudah melakukan hal yang sebenarnya tidak diperbolehkan.
8. Disfungsi ereksi
Ini merupakan efek jangka panjang.
Beberapa penelitian menjumpai terjadinya efek ejakulasi dini (ED) pada pria yang sering masturbasi saat sudah menikah.
Hal ini karena saat masturbasi tidak ada objek hidup, hingga seseorang bisa bertindak sesuka hati melakukannya.
“Saat sudah menikah, ada partner hidup. Tidak bisa lagi semaunya. Ada yang harus diperhitungkan. Saat itu memerlukan proses adaptasi, hingga tidak jarang ED terjadi,” kata seksolog, dr Andri Wanananda MS.
9. Kebocoran katup air mani
Masturbasi yang dilakukan sering ternyata bisa bikin gangguan syaraf.
Seperti gangguan pada kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada saat yang tepat.
Akibatnya, sperma dan air mani tidak hanya keluar ketika ereksi.
Lendir-lendir tersebut juga bisa keluar sewaktu-waktu, sekalipun alat vital dalam kondisi lemas.
10. Tidak produktif
Kebiasaan masturbasi akhirnya hanya membuat tidak produktif.
Karena apa yang ada dipikiran kamu hanya hal-hal yang berkaitan dengan seks.
Mungkin kamu masih bisa menjalankan kegiatan sehari-hari, tapi produktifitas yang kamu hasilkan akan jauh menurun.
11. Bisa mengganggu hubungan
Melansir Kompas.com, konselor dan terapis seks juga keluarga, Dan Drake punya sejumlah pertanyaan mengenai masturbasi dan hubungannnya dengan intimasi relasi berpasangan, berikut ini:
Apakah lajang dan menggunakan masturbasi sebagai cara menghindari intimasi atau menjauhkan diri dari hubungan berpasangan?
Apakah menikah dan memilih masturbasi sebagai cara yang lebih baik untuk membangun intimasi dengan pasangan dalam hubungan seks?
Apakah pasangan mulai mengkhawatirkan kebiasaan masturbasi?
Menjawab pertanyaan ini dengan jujur membantu mengenali apakah kebiasaan masturbasi mulai berbahaya.
Jika beberapa hal tersebut menjadi alasan melakukan masturbasi, ini bisa membahayakan hubungan dan intimasi berpasangan.
Jadi harus waspada!
12. Lepas kontrol
Jika kamu menjadi semakin terobsesi dengan masturbasi, bahkan tak mampu mengontrol diri atau masturbasi telah menguasai diri, ini tanda bahwa mengalami masalah perilaku seksual kompulsif atau kecanduan seks.
Cirinya, selalu terpikir untuk melakukan masturbasi, kapan dan di mana menjadi pertanyaan yang selalu muncul di pikiran dan menguasai diri hingga akhirnya terobsesi melakukan aktivitas seksual ini.
Menurut Drake, jika kamu mengidentifikasi satu atau lebih dari tujuh tanda ini, mulailah merefleksi diri kembali mengenai apa kegunaan dan pentingnya masturbasi.
Bicaralah pada orang yang kamu percaya.
Tak perlu ragu berkonsultasi ke profesional jika masturbasi sudah mulai menjadi obsesi.
(*)