Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Fatty liver atau juga dikenal sebagai steatosis hati terjadi ketika lemak menumpuk di hati.
Memang memiliki sedikit lemak di hati adalah normal, tetapi terlalu banyak lemak bisa menjadi masalah kesehatan.
Hati adalah organ terbesar kedua di tubuh.
Ini membantu memproses nutrisi dari makanan dan minuman dan menyaring zat berbahaya dari darah.
Baca Juga: Pasien Positif Corona di Indonesia Melonjak Jadi 19 Orang, Ari Wibowo Mengaku Tidak Parno
Terlalu banyak lemak di hati dapat menyebabkan peradangan hati, yang dapat merusak hati dan membuat jaringan parut.
Dalam kasus yang parah, jaringan parut ini dapat menyebabkan gagal hati.
Dilansir Grid.ID dari Healthline, jika hati berlemak terjadi pada seseorang yang minum banyak alkohol, hal itu disebut penyakit hati berlemak alkoholik (AFLD).
Pada seseorang yang tidak banyak minum alkohol, itu dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Menurut peneliti di World Journal of Gastroenterology, NAFLD memengaruhi hingga 25 hingga 30 persen orang di Amerika Serikat dan Eropa.
Gejala
Dalam banyak kasus, lemak di hati tidak menyebabkan gejala yang terlihat.
Tetapi kamu mungkin merasa lelah atau mengalami ketidaknyamanan atau nyeri di sisi kanan atas perut.
Beberapa orang dengan penyakit ini mengalami komplikasi, termasuk jaringan parut pada hati.
Jaringan parut hati dikenal sebagai fibrosis hati.
Jika kamu mengalami fibrosis hati yang parah, itu dikenal sebagai sirosis.
Sirosis dapat menyebabkan gejala seperti:
· Kehilangan selera makan
· Penurunan berat badan
· Kelemahan
· Kelelahan
· Mimisan
Baca Juga: Sering Menguap Namun Tidak Mengantuk, Hati-Hati Bisa Jadi Pertanda Penyakit Mematikan ini!
· Kulit yang gatal
· Kulit dan mata kuning
· Sakit perut
· Perut bengkak
· Pembengkakan kaki
· Pembesaran payudara pada pria
· Kebingungan
Sirosis adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Bintik Putih di Kuku Bisa Jadi Pertanda 5 Penyakit Mematikan Ini
Penyebab
Fatty liver berkembang ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak lemak atau tidak memetabolisme lemak dengan cukup efisien.
Lemak berlebih disimpan di sel hati, di mana ia menumpuk dan menyebabkan penyakit ini.
Penumpukan lemak ini bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Misalnya, minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan penyakit hati berlemak alkoholik.
Baca Juga: Hindari 3 Makanan Ini Agar Kamu Tidak Sakit Liver Seperti Faldy Albar
Ini adalah tahap pertama penyakit hati terkait alkohol.
Pada orang yang tidak banyak minum alkohol, penyebab penyakit fatty liver masih kurang jelas.
Satu atau lebih dari faktor berikut ini mungkin jadi penyebabnya:
· Kegemukan
· Gula darah tinggi
· Resistensi insulin
· Kadar lemak yang tinggi
Penyebab di bawah ini jarang terjadi, tetapi tercatat juga jadi pemicunya:
· Kehamilan
· Penurunan berat badan yang cepat
· Beberapa jenis infeksi, seperti hepatitis C
· Efek samping dari beberapa jenis obat, seperti methotrexate (Trexall), tamoxifen (Nolvadex), amiodorone (Pacerone), dan valproic acid (Depakote)
· Paparan racun tertentu
· Gen tertentu juga dapat meningkatkan risiko penyebab fatty liver.
Pengobatan
Saat ini, tidak ada obat yang disetujui untuk mengobati penyakit fatty liver.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengembangkan dan menguji obat untuk mengobati kondisi ini.
Dalam banyak kasus, perubahan gaya hidup dapat membantu memulihkan penyakit hati berlemak.
Misalnya, dokter mungkin menyarankan untuk:
· Batasi atau hindari alkohol
· Mengambil langkah-langkah untuk menurunkan berat badan
· Buat perubahan pada diet
Jika kamu mengalami komplikasi, dokter mungkin merekomendasikan perawatan tambahan.
Untuk mengobati sirosis, dokter akan menyarankan untuk:
· Perubahan gaya hidup
· Pengobatan
· Operasi
Sirosis dapat menyebabkan gagal hati.
Jika mengalami gagal hati, bahkan kamu akan memerlukan transplantasi hati.
(*)