Mereka yang membersihkan rambut kemaluan ini cenderung berusia muda, aktif secara seksual dan punya lebih banyak pasangan seksual.
Mereka cenderung melaporkan mengalami penyakit IMS, termasuk di antaranya herpes, HPV, sifilis, gonorea, chlamidia atau HIV.
Baca Juga: Selain Mandi dengan Air Dingin, Ternyata 4 Kebiasan Lainnya Ini Bisa Menyembuhkan Varises, Apa Saja?
Bahkan setelah peneliti menyesuaikan faktor yang mempengaruhi asosiasi tersebut, seperti usia dan jumlah pasangan seksual, menghilangkan rambut kemaluan dan penularan IMS masih berhubungan kuat.
Semakin sering seseorang menghilangkan rambut kemaluannya, hubungan itu makin kuat.
Orang yang menghilangkan rambut kemaluan setiap hari atau minggu ternyata 3,5 sampai 4 kali cenderung memiliki riwayat IMS.
Studi cross sectional ini hanya gambaran dan tak dapat menemukan sebab dan akibatnya atau menemukan mana yang terjadi lebih dulu, mencukur atau infeksi.
"Terlebih lagi, orang yang disurvei tak dimintai keterangan penyakit IMS yang dikonfirmasi secara medis dan riwayat penyakit yang dilaporkan sendiri tak selalu dapat dipercaya," kata ketua peneliti Charles Osterberg, asisten profesor bedah di University of Texas Dell Medical School.
Tetapi studi pengamatan yang digambarkan Osterberg sebagai yang terbesar untuk melihat pola pembersihan rambut di kelamin di AS menimbulkan banyak pertanyaan.
Mungkin ketika dicukur, terjadi sobekan mikro sehingga virus dan bakteri lebih mampu masuk ke dalam kulit.