Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Jangankan terjadi di sekitar kelamin, apabila ada kutil di kulit yang mudah dijangkau saja, kita rasanya risi.
Bahkan terlihat sedikit menjijikan, bukan?
Ternyata, dalam satu dekade terakhir telah terjadi pergeseran pola penyakit penyebab infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga: Mengenal Labia, Bagian Organ Intim Wanita yang Disebut Bisa Berubah Bentuk dan Warna, Unik Banget!
Kalau tadinya lebih banyak disebabkan oleh kuman bakteri seperti Neissheria gonorrhea dan Chlamydia trachomatis, IMS sekarang makin banyak disebabkan oleh virus.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, menyebut terdapat dua golongan virus yang kini jamak menyebabkan IMS.
Dua golongan virus itu, yakni Human Papilloma Virus (HPV) dan Human Herpes Viruses (HHV).
Di antara keduanya, virus HPV cenderung lebih dominan sebagai penyebab utama infeksi menular seksual.
Dokter yang akrab disapa Pras itu mengungkapkan, virus HPV merupakan penyebab timbulnya kutil kelamin atau dalam istilah medisnya disebut kondiloma akuminata.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, beberapa orang lebih akrab menyebut kutil kelamin sebagai penyakit jengger ayam karena bentuknya.
Kutil kelamin secara klinik merupakan benjolan atau tumor jinak yang menyerang epitel kulit pada lapisan stratum basale dan menyebabkan pertumbuhan atau vegetasi pada organ kelamin, dubur, dan sekitarnya.
Gejala
Pras mengungkapkan kutil kelamin berbeda dengan kutil pada bagian tubuh lain.
Kutil kelamin ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual atau kontak seksual, sedangkan kutil pada bagian tubuh lain tidak demikian.
Ketua Kelompok Studi Herpes Indonesia itu menyebut kutil kelamin bisa tubuh di lokasi tergantung dengan kebiasaan seksual si penderita.
Untuk lebih jelasnya, berikut ilustrasi:
· Pada individu dengan orientasi seksual genital to genital, kutil kelamin dijumpai pada area genital dan sekitarnya. Artinya, kutil kelamin ini kemungkinan akan tumbuh di penis atau vagina.
· Pada individu dengan orientasi seksual genital to anal, termasuk yang sering dijumpai pada lelaki homoseksual, kutil kelamin banyak ditemukan di daerah anus dan sekitarnya (anus dan perianal).
Staf Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut menerangkan masa inkubasi penyakit ini tergolong agak lambat.
"Paling cepat 3 minggu dan bahkan bisa 8 bulan," kata Pras saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (5/1/2020).
Artinya, setelah kontak seksual dengan pasangan seksual yang mengidap kutil kelamin, gejala kemungkinan baru akan ditemukan 3 minggu atau bahkan 8 bulan kemudian.
Beberapa gejala kutil kelamin yang patut diwaspadai, antara lain:
· Muncul benjolan kecil-kecil di daerah kemaluan
· Benjolan kadang sewarna dengan kulit
· Rasa gatal atau tidak nyaman di daerah kemaluan
"Dalam sejumlah kasus, pertumbuhan kutil kelamin bahkan tidak menunjukkan gejala apa pun sehingga sering diabaikan atau tidak disadari," jelas Pras.
Fakta mengejutkan lainnya yang perlu kamu tahu, ternyata wanita disebut lebih banyak menularkan kutil kelamin.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDSV.
Ia menyatakan bahwa wanita lebih banyak menularkan penyakit kutil kelamin dan pria lebih banyak tertular.
"Adanya membran mukosa dalam vagina, seperti membran mukosa pada rongga mulut yang kondisinya lembap," ujar dr Anthony.
Pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan juga pada leher rahim (serviks).
"Hal ini memungkinkan adanya kutil kelamin yang sudah tumbuh di dalam vagina yang tak terlihat oleh mata (kecuali menggunakan alat khusus), sehingga wanita lebih banyak menularkan infeksi menular seksual ini," tambahnya.
Dalam banyak kasus, kutil biasanya tumbuh sangat lembut dan seringkali tidak terdeteksi secara kasat mata.
Sedangkan pada pria, kutil kelamin muncul di penis atau area sekitar penis.
(*)