Cara ini terbukti ampuh dan membuat militer Israel menjadi frustrasi.
Tapi ketika pada 12 Juli 2006 Hizbullah kembali menawan dua tentara Israel ternyata berakibat pada aksi militer Israel di Lebaon Selatan.
Entah skenario apa yang kali itu dijalankan oleh Israel sehingga negeri anak emas Amerika ini melancarkan agresi militer yang amat besar.
Sebuah laporan di kalangan militer AS menulis, rencana agresi militer Israel telah direncanakan jauh sebelumnya serta diketahui oleh Presiden AS saat itu, George Bush, dan orang-orang penting dalam pemerintahan AS.
Bagi Nasrullah, gertakan berupa serangan militer berskala besar yang dilakukan Israel sama sekali tidak menyurutkan nyalinya.
Bahkan dengan cara-cara agresi militer yang dilancarkan Israel, Nasrullah seperti diingatkan lagi ke masa-masa lampau ketika Israel mulai melakukan aksi pendudukan di tahun 1978.
Dari sejak itu pula kelompok pejuang Hizbullah dibentuk oleh para pendirinya dengan tujuan utama melakukan perlawanan sepenuhnya terhadap Israel.
Robin Wright, seorang reporter yang pernah melakukan wawancara dengan Nasrullah pada 2007 silam, dalam harian Washington Post menulis artikel bertajuk “Inside the Mind of Hezbollah”.
Baca Juga: Diet Aman dan Tak Khawatir Berat Badan Naik, Trik ini Bikin Kalori dalam Nasi Berkurang 50 Persen!
Wright menggambarkan, Nasrallah adalah sosok pujaan sekaligus ikon kontroversial di dunia Arab.
Apa yang ada dalam diri Nasrallah adalah kombinasi gambaran pemimpin populis Revolusi Islam Iran Ayatollah Khomeini serta ikon pemimpin gerilya Che Ghuevara.