2. Otot Vagina Akan Mengunci
Ternyata, otot-otot vagina bisa mengunci.
Akan tetapi, jika seorang wanita tidak pernah melakukan hubungan seks sebelumnya, rasa sakit pada vagina paling-paling sekilas dan dapat “disembuhkan” dengan kesabaran, foreplay, dan pelumasan.
Namun pada beberapa kasus, otot-otot vagina bisa kontraksi saat penetrasi, bahkan dari tampon atau jari.
Kondisi ini disebut vaginismus.
Baca Juga: Ingin IQ Anak Tinggi? Konsumsi 10 Makanan Ini Akan Membuat Bayi Terlahir Cerdas, Bumil Harus Coba!
Ada berbagai alasan mengapa hal itu terjadi, kadang-kadang setelah terjadi pemerkosaan atau pelecehan, atau alasan lain.
Jika ini terjadi, sebaiknya hubungi dokter kandungan segera, ya.
3. Gairah Seks Semakin Turun
Mengutip Kompas.com, jika kamu berhenti mengalami orgasme untuk jangka waktu lama, menjadi wajar bagi tubuh untuk berhenti menginginkannya.
Di satu sisi, hilangnya gairah mungkin bisa dianggap berkah bagi wanita yang memang tidak ingin berhubungan seks.
4. Perubahan Sesuai Umur
Seks mungkin tampak menjadi kurang penting setelah kamu keluar dari tahun produktif, tapi tidak demikian.
Jumlah estrogen seorang wanita menghasilkan darah drastis selama menopause, vagina serta vulva memiliki reseptor estrogen lebih dari bagian tubuh lain.
Sejak kehidupan seks aktif dapat memacu atrofi vagina, yang berarti dinding vagina kering, menjadi tipis, dan lebih cenderung merobek, itulah yang terjadi pada saat menopause.
(*)