Grid.ID - Jerman menyatakan, mereka punya "bukti tak terbantahkan" pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny diracun menggunakan racun saraf Novichok.
Temuan ini berlangsung dua tahun setelah senjata kimia era Uni Soviet juga ditemukan dalam tubuh Sergey Skripal, mantan agen ganda "Negeri Beruang Merah".
Saat ini selama dua pekan terakhir, Alexei Navalny masih terbaring koma di Berlin sejak dia kolaps di pesawat menuju Siberia, yang segera melakukan pendaratan darurat.
Navalny adalah wajah oposisi Rusia hampir selama satu dekade, setelah dia mengungkapkan korupsi di tubuh pemerintahan dan menggelar demonstrasi.
Dia berulang kali ditahan karena menggelar aksi protes, pertemuan publik hingga dilarang ikut dalam pemilihan presiden 2018.
Pengadilan Eropa untuk HAM sudah menyatakan bahwa keputusan Rusia menahan Navalny pada 2012 dan 2014 benar-benar bermotif politik.
Jerman kemudian melontarkan kecaman atas upaya peracunan ini, dan meminta keterangan Rusia yang tegas membantah hendak membunuh Navalny.
Atas tuduhan tersebut, kini Rusia harus bersiap untuk "sanksi yang mencekik" yang ditujukan untuk memberikan pukulan keras kepada Presiden Vladimir Putin atas kasus keracunan lawan politiknya Alexei Navalny (44).