Find Us On Social Media :

3 Pasangan Artis Ini Pernah Berjuang Mati-matian untuk dapat Momongan Sampai Keluar Uang Ratusan Juta, Berikut 5 Fakta Program Bayi Tabung yang Perlu Diketahui

By Devi Agustiana, Sabtu, 5 September 2020 | 09:40 WIB

Pasangan ini pernah melakukan program bayi tabung untuk mendapatkan momongan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Kehadiran anak memang menjadi dambaan banyak pasangan suami istri.

Segala cara dan kasih sayang akan dikerahkan untuk masa depan sang anak kelak.

Namun, apa jadinya kalau yang ditunggu tak kunjung ada.

Istri tak juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Baca Juga: Singkirkan Semua Ego dan Kesenangan Duniawi, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Mulai Ikhtiar Jalani Bayi Tabung Usai 10 Tahun Nikah Tak Kunjung Diberi Momongan: Ini Sudah Limit, Mau Sampai Kapan Lagi?

Banyak faktor yang memengaruhi hingga pasangan belum juga memperoleh momongan.

Pada beberapa kasus infertilitas atau ketidaksuburan, mungkin dokter akan menyarankan pasangan menjalani proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Tercatat beberapa artis dan pasangannya di bawah ini memilih jalan program bayi tabung untuk bisa memiliki momongan.

Cynthia Lamusu dan Surya Saputra

Menutip laman Kompas.com, pasangan Cynthia Lamusu dan Surya Saputra menjadi pasangan yang pernah melakukan program bayi tabung.

Baca Juga: 9 Tahun Tak Kunjung Dikaruniai Momongan hingga Akhirnya Mantap Jalani Program Bayi Tabung dengan Irwansyah, Zaskia Sungkar Divonis Tak Bisa Hamil: Ada Polipnya, Terlalu Panas untuk Si Embrio

Pasalnya, setelah menikan sejak 8 Juni 200 hingga 7 tahun berikutnya, tak juga dikarunia momongan.

Baru pada pernikahan tahun ke-8, doa mereka terjawab.

Cynthia melahirkan sepasang bayi kembar yang diberi nama Tatjana dan Bima pada 20 November 2016.

Tya Ariestya dan Irfan Ratinggang

Tya Ariestya bersama suaminya telah dikaruniai dua putra lewat program bayi tabung.

Baca Juga: Sedang Bejuang Lewat Program Bayi Tabung Tapi Dokter Menyebutnya Mustahil Hamil, Zaskia Sungkar Akhirnya Tahu Penyebabnya Sulit Punya Anak

Putra pertamanya lahir pada 4 Agustus 2016, sedangkan putra keduanya pada 30 April 2019.

Mengutip laman Tribun Solo, ia pernah membeberkan kisaran biaya program bayi tabung yang dijalaninya hingga anak ketiga.

"Total perjalanan IVF ke-3 aku memang lebih menyita dana dibandingkan yang pertama

IVF 1 : 60jt an IVF 2 : 20jt an (tanpa stimulasi) IVF 3 : 100jt an + PGS 50jt

Baca Juga: Gagal Bayi Tabung, Indra Bekti dan Istrinya Ingin Jalani Program Hamil Secara Alami

Kalau boleh saran, jadi buat yang mau program saat ini siapin dana skitar Rp 80 - 120 juta.

Adapun tujuan aku menjabarkan biaya, adalah untuk membantu teman-teman yang akan program, gak ada maksud lain karena pastinya kalau saya bisa hamil normal mah mending uangnya buat beli yang lain.

Tapi alhamdulillah semua selalu ada hikmahnya, intinya janga pernah kecil hati. Percaya kalau rezeki datang dari mana aja," tulis Tya.

Denny Cagur dan Shanty Widiastuti

Komedian Denny Cagur bersama istrinya, Shanty Widihastuti, mulai mengikuti program bayi tabung pada 2019 lalu.

Baca Juga: 6 Tahun Menikah Urung Diberi Momongan, Niat Fitri Carlina untuk Adopsi Anak hingga Bayi Tabung Ditentang Suami: Enggaklah, Kita Usaha Aja!

Shanty pun telah mengumumkan dirinya positif hamil pada Agustus 2019.

Namun sayangnya, pasangan yang menikah pada 15 Januari 2006 ini belum jadi dikaruniai anak lagi lantaran Shanty mengalami keguguran.

"Iya (keguguran) karena janinnya enggak berkembang. Karena janinnya sudah 8 Minggu enggak berkembang, akhirnya terpaksa harus dipotong," kata Shanty ditemani Denny Cagur saat diwawancarai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).

Program bayi tabung merupakan teknologi reproduksi di mana proses pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di luar tubuh sang wanita.

Baca Juga: Tak Jua Dikaruniai Anak Setelah 6 Tahun Menikah, Fitri Carlina Belum Kepikiran Bayi Tabung

Program ini menjadi alternatif bagi pasangan suami istri untuk memperoleh keturunan.

Meski begitu, kehadiran teknologi ini masih diwarnai sejumlah stigma atau pandangan negatif yang beredar di masyarakat.

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, Dr Ivan Sini SpOG , pakar bayi tabung sekaligus CEO klinik bayi tabung Morula IVF Indonesia, menyebutkan lima fakta seputar program bayi tabung:

1. Bayi tabung disebut jadi pilihan terakhir

Ivan mengatakan, masih banyak masyarakat yang menganggap program bayi tabung merupakan opsi terakhir dalam upaya memiliki keturunan.

Baca Juga: Jalani Program Bayi Tabung, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Ucap Janji Demi Bujuk Embrionya Agar Berhasil Jadi Bayi: Nanti Diajarin Baca Alquran, Tapi Kamu Tumbuh..

Akibatnya, banyak pasangan yang lebih memilih pengobatan alternatif untuk memperbaiki kondisi kesuburan.

"Mereka keliling sana-sini untuk mencari solusi lain. Hal ini bisa memakan waktu bertahun-tahun, namun tidak membuahkan hasil. Padahal faktanya, apabila pasangan tersebut langsung ditangani dengan bayi tabung, maka peluang mereka mendapatkan keturunan lebih cepat" ujarnya.

2. Disebut sulit dan lama

Stigma lainnya adalah prosedur untuk menjalani program bayi tabung sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Faktanya, program bayi tabung hanya membutuhkan waktu dua minggu beserta satu siklus datang bulan saja.

Baca Juga: Telah Melakukan Transfer Embrio, Irwansyah Ceritakan Kondisi Terkini Zaskia Sungkar

"Dulu mikirnya lama, perlu operasi segala macam. Nyatanya hanya dua minggu. Dengan demikian pasutri tidak perlu melakukan cuti atau berhenti bekerja dalam menjalani program bayi tabung ini dan prosesnya sendiri tidak sulit," ujarnya.

3. Angka keberhasilannya disebut rendah

Ivan melanjutkan, masih banyak masyarakat mengaggap angka keberhasilan program ini rendah.

Faktanya, tingkat keberhasilan program bayi tabung di dunia mencapai 32 persen.

"Pasangan yang sulit mendapatkan keturunan tingkat keberhasilan melahirkan secara alamiah atau normal hanya lima persen per bulan. Angka itu bisa meningkat sepuluh kali lipat lewat bayi tabung," jelasnya.

Baca Juga: Terjerat Kasus Penggelapan, Program Bayi Tabung Zaskia Sungkar dan Irwansyah Terganggu

4. Mahal

Banyak pasutri ragu menjalani program tersebut karena menganggap biayanya mahal.

Padahal, jika dibandingkan dengan waktu dan uang yang dihabiskan selama mencari solusi lain tidaklah setimpal.

Ivan menyebut, biaya program bayi tabung di Morula IVF hanya naik sekira 40 persen sejak 1998, dari Rp 50 juta menjadi Rp 70 juta.

"Banyak stigma bahwa program bayi tabung mahal. Nyatanya, sekalipun kurs dollar AS terus naik, biayanya justru kian terjangkau," kata Ivan.

Baca Juga: Awas! Kalap Makan Telur Asin Bisa Bikin Stroke sampai Serangan Jantung, Berikut Penjelasan Ahli

Ia menambahkan, kisaran biasa tersebut bahkan bisa lebih mudah bagi pasutri di usia muda, relatif di bawah 35 tahun.

"Range Rp 70 juta-Rp 80 juta itu yang membuat mahal adalah obat untuk merangsang hormon. Kalau pasangan lebih muda biasanya cost lebih sedikit," jelasnya.

5. Kualitasnya disebut kurang

Sebagian masyarakat memilih menjalani program bayi tabung di luar negeri lantaran menganggap pelayanan kesehatan di Indonesia kualitasnya jelek.

Padahal, kualitas pelayanan dan teknologi yang digunakan di Indonesia sama saja dengan yang ada di negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.

(*)