Ia mengatakan, warga di desa itu tidak terindikasi terpapar Covid-19. Sebab tidak ada keluhan lain selain hilangnya indra penciuman.
Mereka tak mengalami batuk, flu, demam, atau gangguan pernapasan lainnya.
Para warga ini hanya tak bisa mencium.
Tak ada keluhan lain-lain kecuali gangguan itu.
Mereka melakukan pengobatan tradisional, melakukan perilaku hidup bersih, sehat, dan mengikuti anjuran pemerintah.
"Kita lacak dan dari 4.000 warga (populasi) di sana, tinggal dua yang mengalaminya, dan dia sudah membaik," kata Bagus.
Dinas Kesehatan Karangasem langsung melakukan edukasi ke warga untuk terus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker.
Ia menduga warga kehilangan indra penciuman karena khawatir hingga memengaruhi pikiran mereka.
"Dia tak ada batuk, pilek dan demam, tidak mengarah ke sana (Covid-19). Bisa saja karena psikis pikiran, karena reseptor di hidung tak ada tersumbat. Karena kalau Covid, di saluran napas pasti ada keluhan," katanya.
Di desa tersebut memang sempat ada empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Hampir 10 Tahun Menanti, Zaskia Sungkar Umumkan Positif Hamil
Namun, mereka kini sudah sembuh.
Warga yang kontak erat dengan pasien Covid juga sudah selesai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejumlah Warga di Bali Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa"