Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ditemukanya mayat seorang wanita di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Indramayu bikin geger.
Pasalnya mayat wanita berinisial J (65) ini, ditemukan terkubur di bawah ranjang di kediamannya.
Sang suami berinisial M (70), kini tengah diamankan polisi dan dicurigai sebagai terduga pelaku.
Baca Juga: Tak Merasa Punya Wajah Ganteng, Lee Seung Gi Ungkap Sederet Kelebihannya: Aku Setia!
Melansir informasi dari Tribunnews.com pada Senin (7/9/2020), korban J diduga tewas lantaran dihabisi oleh suaminya.
Bahkan jenazah J, dikuburkan oleh sang suami M di bawah ranjang rumahnya.
Jenazah yang ditemukan pada Sabtu (5/9/2020) sekitar pukul 18.30 WIB itu, sampai kini belum dapat diusut lebih lanjut.
Sebab, saat diselidiki motif tewasnya J, pihak kepolisian mengaku masih ragu dengan statement dan kesaksian yang diberikan terduga pelaku.
Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto mengaku pihak terduga pelaku selalu berubah-ubah saat memberikan keterangan.
"Saat M suaminya kami mintai keterangan, keterangannya ini berubah-ubah," ujarnya Minggu (6/9/2020).
Meskipun demikian, keterangan sementara yang diperoleh pihak berwajib menyatakan korban tewas akibat dicekik.
Menurut informasi, korban dikabarkan kerap meminta uang belanja terhadap terduga pelaku.
Setelah menghabisi korban, terduga pelaku dikabarkan meninggalkan rumah selama 3 hari.
Saat kembali rupanya korban telah tewas dalam kondisi tubuh yang sudah mulai terurai.
Terduga pelaku yang panik, akhirnya berinisiatif untuk mengubur korban di dalam kamarnya.
Peristiwa nahas ini, akhirnya terbongkar saat warga sekitar mencium bau tak sedap dari kediaman M dan J.
Selain itu warga juga curiga lantaran korban tak lagi terlihat beraktifitas hampir satu bulan lebih.
"Masyarakat juga curiga kenapa istri bapak M ini tidak terlihat sudah lebih dari 40 hari," ujar Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hamzah Badaru.
Saat warga mempertanyakan keberadaan istrinya, terduga pelaku selalu menjawab apabila korban telah pergi dari rumah.
Lantaran bau tak sedap yang berasal dari rumah terduga pelaku tak jua menghilang, warga akhirnya melakukan pemeriksaan di kediamannya.
Mulanya M tak memberikan izin, hingga warga nekat memasuki rumah terduga pelaku melalui jendela.
"Pada saat pintu rumah korban diketuk, tidak ada jawaban. Kemudian RT dan lurah inisiatif untuk masuk ke dalam rumah lewat jendela samping kanan rumah korban," ujar salah satu warga sekaligus saksi, Tarja (48).
Warga bersama RT setempat akhirnya menemukan gundukan tanah yang berada di bawah ranjang rumah M.
"Kemudian mereka bersama-sama membongkar dan benar saja dari bawah tempat tidur tersebut terlihat kaki sebelah kanan korban," kata AKBP Suhermanto.
Melansir informasi lebih lanjut dari Kompas.com, kini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
"Sejauh ini kami masih dalami. Berdasarkan keterangan warga korban meninggal sudah 40 hari," ujar Suhermanto.
Jenazah kini sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.
Selain itu pihak kepolisian masih terus mengumpulkan barang bukti dari lokasi kejadian.
(*)