Find Us On Social Media :

Tak Ada Hujan Tak Ada Angin, Seorang Nenek Nekat Menghabisi Nyawanya dengan Menenggak Racun Pembasmi Rumput di Sebuah Gubuk!

By Novia, Senin, 7 September 2020 | 17:15 WIB

Seorang Nenek Nekat Menghabisi Nyawanya dengan Menenggak Racun Pembasmi Rumput di Sebuah Gubuk!

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Entah pemikiran buntu apa yang membuat nenek berinisial EB (62) nekat menghabisi hidupnya sendiri.

Ya, tak ada hujan tak ada angin, nenek EB tiba-tiba nekat menghabisi nyawanya sendiri.

Salah satu warga di Kampung Kepies, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh ini, tiba-tiba ditemukan meregang nyawa di sebuah gubuk.

Baca Juga: Dibekali Tali Oleh Sang Ayah Untuk Bunuh Diri Gara-gara Suka K-Pop, Melisa Curhat ke Suga BTS Sebelum Akhiri Hidupnya dengan Satu Tembakan

Melansir informasi dari Serambinews.com pada Senin (7/9/2020), kejadian nahas ini diketahui oleh keluarganya pada Minggu (6/9/2020) kemarin.

Menurut informasi sementara, Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK mengatakan korban tewas diduga menenggak racun rumput.

Berdasarkan kronologis yang dihimpun pihak kepolisian, saksi mata dan tiga anak korban hendak pergi ke ladang.

Baca Juga: Meninggal Dunia di Usia 23 Tahun, Artis Jepang Maria Hamasaki Bunuh Diri Usai Dirundung Netizen!

Mulanya, empat saksi mata itu tak mencurigai apapun dan melakukan aktivitas masing-masing.

Sekitar pukul 10.30 WIB, keempat saksi akhirnya bergegas istirahat di gubuk yang berada di lokasi tersebut.

Saat memasuki gubuk tersebut, saksi H terkejut melihat EB telah terbaring dalam kondisi mulut berbusa.

Baca Juga: Suami Diduga Menghabisi Nyawa dan Menguburkan Istrinya di Bawah Ranjang Tempat Tidur, Terduga Pelaku Nekat Gegara Kesal Kerap Dimintai Uang Belanja!

"Saksi H, memanggil saksi lainnya dan melihat ada botol obat pembasmi rumput merk gramoxone yang telah terbuka terletak di samping korban,” ujar Kapolsek Permata, Iptu Yulizan melalui sambungan telepon, Senin (7/9/2020).

Akhirnya tiga anak korban dan saksi membawa EB ke Puskesmas Bantul untuk menolongnya.

Namun sayang, saat dilakukan perawatan di Puskesmas Buntuk, korban tak mendapatkan perubahan.

Baca Juga: Perlu Kalian Tahu, 6 Kombinasi Makanan Ini Sangat Direkomendasikan untuk Menu Sarapan yang Sehat, Apa Saja?

Korban sempat dirujuk untuk dibawa ke RSUD Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah untuk ditangani lebih lanjut.

Namun, sekira pukul 16.30 Wib, korban dikabarkan meninggal dunia.

“Berdasarkan keterangan dokter RSUD Muyang Kute, korban meninggal disebabkan adanya racun yang telah masuk ke aliran darah,” ungkap Iptu Yulizan.

Baca Juga: Penghasilannya Turun Imbas Hilangnya Akun Instagram, Kondisi Psikis Vanessa Angel Diungkap Kuasa Hukum

Untuk sementara, korban diduga bunuh diri dengan meminum cairan pembasmi rumput merk gramoxone.

“Saat ini pihak kepolisian mencatat ada 4 (empat) orang saksi dalam kejadian tersebut yaitu, H (35) kemudian, R (45) dan, DG(22) anak kandung korban, serta ERG (35) juga anak kandung korban,” pungkasnya.

Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, beberapa waktu lalu, seorang pelajar SMA di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat melakukan tindak bunuh diri.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Berikan Ucapan Ultah untuk Ayu Dewi, Pose Ngangkang Luna Maya yang Begitu Seksi Ini Sukses Bikin Salfok Netizen: Kelebaran Bukanya!

Dengan menenggak racun serangga, bocah berinisial SR (16) akhirnya meregang nyawa.

"Korban dinyatakan meninggal dunia setelah 1 jam dirawat di Puskesmas Kempo," kata Kepala Subbagian Humas Polres Dompu Iptu Sabri.

Menurut informasi yang dihimpun pihak kepolisian, bocah tersebut nekat mengakhiri hidup lantaran terlibat cekcok dengan ibunya.

Baca Juga: Miris! Aksi Main Hakim dan Arak Pasangan Mesum Tanpa Busana Disaksikan Anak-anak, Polisi Sayangkan Peristiwa Tersebut: Sudah Dikasih Peringatan, tapi Ketahuan Lagi..

"Korban terlibat cekcok dengan ibunya lantaran ditegur soal piring yang jatuh di dapur. Tidak terima ditegur, korban menjawabnya dengan suara tinggi dan membentak orang tuanya,” terang Sabri.

(*)