Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini kabar meninggalnya Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat mengheboh kan masyarakat sekitar.
Bahkan, hingga kini meninggalnya Dindin Nurohmat masih menjadi misteri.
Pasalnya, jenazah Ketua DPRD Lebak itu ditemukan di kamar hotel bersama seorang wanita.
Namun, sampai kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum dapat mengungkap sosok wanita tersebut.
Melansir informasi dari TribunJakarta.com pada Senin (7/9/2020), Dindin ditemukan meninggal dunia saat menginap di hotel Serpong, Jalan Raya Serpong, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Kabar meninggalnya Dindin mencuat pada Minggu (6/9/2020) sekitar pukul 04.00 WIB, kemarin.
Kapolres Tangerang AKBP Imam Setiawan mengaku belum dapat menjelaskan siapa sosok wanita yang menemani detik-detik terakhir Dindin.
Saat konferensi pers di Mapolsek Tangsel, Serpong, AKBP Imam Setiawan menyebut Dindin menginap bersama rekanya.
"Dia menginap sama rekan, rekan almarhum. Jenis kelamin wanita," ungkap Iman.
Ya, meskipun demikian Imam Setiawan masih belum bisa memastikan hubungan apa yang terjadi diantara keduanya.
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Video Musik CLC 'Helicopter' Tembus 20 Juta Views di YouTube dalam 4 Hari!
Bersama wanita berinisial L itu, almarhum Ketua DPRD Lebak dibenarkan check-in bersama sekitar pukul 10.00 WIB pada Sabtu (5/9/2020).
Masih dalam proses pendalaman, Imam juga menyatakan bahwa meninggalnya Politikus Gerindra itu tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Yang jelas bahwa sampai saat ini pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tegas Iman.
"Penyebab kematian nanti kita simpulkan setelah semua saksi kita periksa lengkap,"imbuhnya.
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Video Musik CLC 'Helicopter' Tembus 20 Juta Views di YouTube dalam 4 Hari!
Lebih lanjut melansir informasi dari Kompas.com, Kapolsek Serpong AKP Supriyanto juga belum dapat memastikan penyebab kematian korban.
Hanya saja, polisi mengaku telah menemukan sebuah resep dokter dari dalam kamar yang di-booking korban.
"Hanya ada resep dokter di kamar itu. Penyebab kita belum tahu," kata dia.
"Sementara ini tidak ada ditemukan tanda atau bekas luka di korban."
"Kamis masih menunggu hasil dari rumah sakit," sambungnya.
Sementara itu, AKBP Imam Setiawan membeberkan bahwa pihak keluarga menolak adanya autopsi pada jenazah.
"Keluarga menolak karena tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum. Makanya tidak jadi diotopsi," terang Iman. (*)
(*)