Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Air susu di balas dengan air tuba.
Ya, pepatah ini begitu pas untuk menggambarkan tindak kriminal yang didalangi 3 remaja di Bangkalan, Jawa Timur ini.
Pasalnya 3 remaja di bawah umur itu nekat melakukan tindak pembunuhan sadis terhadap seseorang yang telah menganggapnya bak saudara dan adik sendiri.
Ya, kecil-kecil berakal bulus, ketiga pelaku akhirnya diamankan pihak kepolisian usai melakukan penganiayaan sadis.
Melansir informasi dari TribunnewsBogor.com pada Senin (7/9/2020), tiga pelaku tersebut merupakan MNF (17), MA (16) dan HR (16).
Ketiga remaja itu diamankan polisi setelah nekat menghabisi nyawa seorang waria berinisial AS (31).
Menurut keterangan yang disampaikan Kasubag Humas Polres Bangkalan, AKP Bahrudi, tiga bocah tersebut memiliki peran masing-masing untuk menghabisi AS.
Mulanya ketiga korban mendatangi salon milik AS menggunakan motor Honda Beat warna biru.
Sekitar pukul 12.00 WIB pada Rabu (3/9/2020), pelaku MA menjadi orang pertama yang masuk ke salon.
Di susul MNF, keduanya menyapa AS dan bermain ponsel di ruangan salon milik korban.
Sementara HR, masih membeli minuman di sebelah timur salon milik AS.
Tak lama, MA mulai memerankan aksinya untuk memancing korban melakukan tindak tak senonoh.
Dan akhirnya, MNF berperan untuk memukul korban menggunakan balok kayu.
"MNF memukul kepala bagian belakang korban sebanyak tiga kali, memukul tulang rusuk sebanyak empat kali, dan memukul tulang kering kaki kiri sebanyak satu kali," ungkap Bahrudi.
Setelah terkapar, korban akhirnya dibawa ke kamar mandi dan lehernya diikat menggunakan selang.
Sementara HR disebutkan berperan dalam mengikat kaki korban.
Kendati demikian, MNF akhirnya merampas harta benda milik AS.
Uang sebesar Rp 122 ribu, satu set audio dan Honda Vario akhirnya berhasil dirampas pelaku.
Meskipun telah terkapar lemas, rupanya korban masih sadarkan diri.
AS mengaku tak menyangka dengan perbuatan para pelaku yang telah dianggap seperti adiknya itu.
"Enjek arapah kakeh lek alakoh kom riyah, jeg kakeh eyanggep alek dibik', (kenapa kamu melakukan seperti ini dik, kamu kuanggap adik sendiri)," jelas Bahrudi.
Tanpa ampun, pelaku kembali memukulkan balok kayu ke bagian kepala belakang korban.
"Lalu MA dan HR mengikat tangan korban menggunakan tali rafia dan kaki korban diikat dengan tali dan handuk kecil," papar Bahrudi.
Akhirnya AS ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kondisi leher terjerat selang di kamar mandi salon di Desa Patenteng, Kecamatan Modung, Bangkalan, Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.
Selain itu, sejumlah barang milik korban dikabarkan raib dengan kondisi salon yang sangat acak-acakan.
Melansir informasi dari Kompas.com, tindak penganiayaan berujung maut juga menimpa seorang pemuda bernama Muhammad Raffi Rizali (17).
Raffi dikabarkan meninggal dunia usai dianiaya menggunakan senjata tajam oleh sekelompok orang di wilayah Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Sabtu (6/9/2020) kemarin.
Membenarkan kasus tersebut, Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama AKP Arif menyatakan kasus saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Masih proses penyelidikan, nanti informasi lebih lanjut kita sampaikan," ujar Arief.
(*)