Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tangis seorang ibu pecah mengetahui fakta bahwa anaknya yang hendak menginjak remaja telah dinodai sejumlah oknum.
Keluarga seorang bocah yang masih berusia 14 tahun itu, akhirnya menuntut keadilan agar pelaku yang telah merudapaksa anaknya segera ditangkap.
Warga Kabupaten Sampang, Madura itu, mendatangi polres Sampang pada Senin (7/9/2020) untuk meminta keadilan.
Melansir informasi dari Suryamalang.com, sang ibu tak kuasa menahan tangis hingga lemas mengetahui tuntut keadilan atas kasus yang menimpa anaknya.
Sejauh ini, polisi mengaku telah mengamankan salah seorang pelaku bernama Perdi (20).
Warga Dusun Barat, Desa Candi Burung, Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Madura itu diamankan sebagai salah satu dari lima pelaku.
Sementara empat pelaku lainnya, hingga kini masih berkeliaran dan berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
Saat mendatangi Polres Sampang, ibu korban berinisial N (40), tampak menangis tersedu dengan kondisi lemas.
Tak terima sang buah hati dinodai sejumlah orang tak bertanggung jawab, N memohon agar para pelaku dapat segera diamankan dan diadili.
"Kalau pelakunya satu saya terima Pak, tapi pelakunya ini lebih dari satu," ujarnya dengan intonasi terpatah-patah.
"Kami di sini meminta kejelasan penanganan yang dialami oleh Bunga (nama disamarkan) karena pelaku cuma satu yang berhasil diamankan," sambung Raudhatul Jannah (22) Ketua KOPRI PC PMII Sampang saat baru keluar dari ruang PPA Polres Sampang.
Usut punya usut, kasus pelecehan seksual ini telah terjadi sejak 9 bulan silam.
"Harapan kami kepada Kapolres lebih profesional dalam menangani kasus ini," ucapnya.
Sementara itu, Kanit PPA Polres Sampang, Iptu Sujianto mengaku bahwa identitas pelaku lainnya sudah dikantongi.
"Informasinya pelaku ada di luar kota tapi informasi itu masih belum valid, bahkan informasi terakhir pelaku ada yang bekerja di Bekasi," katanya.
Kendati demikian, pihak kepolisian mengaku akan terus berusaha dan berupaya menuntaskan kasus tersebut.
"Kami tetap akan menindak lanjuti karena kasus ini merupakan persetubuhan anak, punya kami akan melakukan penangkapan paksa karena ini memang tugasnya PPA," pungkasnya.
Melansir informasi dai Kompas.com yang dikutip dari Daily Mail, kejadian serupa juga terjadi di Israel.
Ironisnya, gadis 16 tahun dikabarkan telah dirudapaksa secara bergilir oleh 30 pria sekaligus.
Atas kejadian tersebut, tak ayal menimbulkan demo besar-besaran di sana.
Para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa kota, setelah media memberitakan sekelompok laki-laki berusia 20-an tahun mengantre di luar kamar hotel, untuk bergantian memperkosa gadis di bawah umur itu.
Hingga akhirnya, ribuan warga Israel turun ke jalan untuk melakukan aksi protes.
Ratusan orang dikabarkan berkumpul di Lapangan Habima Tel Aviv, bergabung dengan orang-orang dari 30 daerah lain di seluruh Israel untuk menunjukkan dukungan ke gadis itu.
(*)