Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Citra Kirana dan Rezky Aditya baru saja dikaruniai momongan.
Sang putra yang diberi nama Atharrazka Adhitya itu menjadi pelengkap kebahagiaan pasangan public figure ini.
Namun, belum lama Athar panggilan akrabnya harus kembali ke rumah sakit.
Dokter melihat ada keanehan pada putra semata wayang Citra.
Mengutip laman Nakita, hal itu membuat dokter harus mengambil darah untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Citra pun diminta menunggu hingga 2 jam untuk melanjutkan konsultasinya.
2 jam berlalu, dugaan dokter pun benar dan buah hati citra yang berusia 7 hari tersebut harus melakukan perawatan intensif.
Hal itu membuat Athar harus menginap di rumah sakit untuk beberapa hari.
Dokter pun menemukan ada sesuatu di atas normal yang dimiliki oleh Athar.
Baca Juga: Lazada 9.9 Big Sale Hadir Kembali dengan Ragam Produk Berkualitas, Diskon Hingga 99% Setiap Harinya
Rupanya Athar kelebihan kadar bilirubin di dalam tubuhnya sehingga kulit dan matanya tampak lebih kuning dari bayi biasanya.
Dokter pun menunjukkan bahwa di usia Athar seharusnya angka bilirubinnya yaitu 13.
Sementara Athar memiliki angka biliribuin 15,2.
"Perlu terapi dulu beberapa hari. dirawat sih gak lama dan disini bisa rooming in jadi mama bisa bisa ikutan," ujar dokter pada tayang youtube Ciky Citra Rezky.
Dalam kanal youtube yang sama tetapi berbeda konten, Citra dan Rezky pun menceritakan kondisi buah hatinya.
Diakui Rezky bahwa Citra sempat panik hingga membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.
Bahkan Citra sempat marah kepada Rezky karena dianggap tidak peduli dengan buah hatinya yang tengah dirawat.
"Dia marah sama aku gini 'kamu tuh kenapa sih gak ada pedulinya banget' 'ih kenapa lagi salah gue apa lagi' anaknya sakit dia panik marah-marah," ujar Rezky menceritakannya.
Baca Juga: Suzy dan Park So Dam Disebut-sebut Jadi Kandidat Pemeran Superhero Marvel Asal Korea!
Pasalnya Citra tak bisa menahan air matanya saat melihat buah hati kesayangannya harus masuk inkubator sesampai di rumah sakit.
"Yang ada di pikiran aku kan masuk inkubator matanya ditutup sedih banget. Kalau mau ASI pumping," cerita Citra.
Diketahui beberapa orangtua baru kerap dikhawatirkan dengan kondisi bayi yang mengalami penyakit kuning.
Sebanyak 60 persen bayi baru lahir memang mengalami kondisi ini.
Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya bagi bayi.
Baca Juga: Menyerah Pada Sikapnya yang Egois, Justin Bieber Akui Ingin Jadi Suami dan Ayah yang Baik
Namun, dalam kasus tertentu, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan otak permanen pada bayi.
Hal itu terjadi ketika kadar bilirubin, zat yang menyebabkan penyakit ini, dalam darah bayi terlalu tinggi.
Bilirubin sendiri merupakan zat kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah.
Dalam kondisi normal, organ hati akan mengeluarkan bilirubin dalam darah dari tubuh melalui usus.
Pada bayi yang mengalami penyakit kuning kadar bilirubinnya menumpuk lebih cepat dibanding kemampuan organ hati mengeluarkannya dari tubuh.
Ada beberapa sebab bayi baru lahir mengalami penyakit kuning.
Salah satu yang paling umum adalah karena organ hati bayi belum cukup matang untuk menghilangkan bilirubin dalam darah.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, penyakit kuning juga bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi, yaitu:
1. Fisiologis
Penyakit kuning akibat fisiologis adalah yang paling umum terjadi.
Ini karena hati bayi yang memainkan peran paling penting dalam memecah bilirubin belum cukup matang.
Hal ini mempengaruhi sekitar 60 persen bayi lahir cukup bulan pada minggu pertama kehidupannya.
Penyakit kuning yang disebabkan oleh kondisi ini akan mereda tanpa efek setelah organ hati cukup matang.
Biasanya, kondisi ini terjadi sekitar 1-2 minggu setelah kelahiran.
2. Ketidakcocokan tipe darah dengan ibu
Kondisi ini disebut dengan penyakit kuning/jaundice neonatal.
Penyakit kuning dalam kondisi ini terjadi ketika tubuh ibu menghasilkan antibodi yang meyerang sel darah janin.
Hal ini menyebabkan kerusakan sel darah merah.
Sel darah merah yang rusak inilah yang membuat peningkatan kadar bilirubin terjadi dengan cepat dibanding kemampuan hati bayi untuk mengeluarkannya.
3. Lahir prematur
Dilansir dari Kids Health, bayi prematur atau kurang bulan biasanya kurang siap untuk mengeluarkan bilirubin.
Tak hanya itu, bayi prematur juga bisa memiliki masalah pada tingkat bilirubin yang lebih rendah daripada bayi yang dilahirkan cukup bulan.
4. Tidak cukup menyusu
Pada beberapa hari pertama kehidupan sang bayi, proses menyusui sangat penting.
Dalam beberapa kasus, bayi yang baru lahir mengalami kesulitan menyusu.
Hal ini juga bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit kuning.
Cara terbaik untuk mengatasi penyakit kuning akibat hal ini adalah lebih sering menyusui bayi.
Baca Juga: 5 Anggota Girl's Generation Ini Perpanjang Kontrak dengan SM Entertainment!
5. Akibat ASI
Berkebalikan dengan penyebab sebelumnya, pada kasus tertentu air susu ibu (ASI) juga bisa menjadi penyebab penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Pada kondisi ini, ASI mencegah organ hati untuk mengeluarkan bilirubin dengan cepat.
Kondisi ini disebut dengan breastmilk jaundice.
Biasanya penyakit kuning akibat hal ini terjadi setelah minggu pertama kehidupan sang bayi.
Kadar bilirubin akan membaik dengan perlahan dalam 3 hingga 12 minggu.
6. Genetik
Kondisi genetik tertentu juga bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi, terutama yang membuat darah merah bayi rapuh.
Kondisi tersebut membuat darah merah bayi dengan mudah rusak.
Inilah yang kemudian membuat kadar bilirubin menjadi tinggi.
(*)