Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Penangkapan penyanyi Reza Artamevia terkait dugaan kasus narkoba pada Jumat (4/9/2020) lalu memang menggegerkan publik.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena sang penyanyi ditangkap untuk yang kedua kalinya dalam kasus yang sama.
Diberitakan Grid.ID sebelumnya, Reza Artamevia ditangkap di sebuah restoran yang berlokasi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Baca Juga: Respon Dul Jaelani Soal Penangkapan Reza Artamevia karena Narkoba
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus dalam sesi konferensi pers.
Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 0,78 gram.
"Barang bukti. Satu klip sabu2 0.78 gram, ada dompet, ada alat isap (bong) dan korek api, berkaitan semuanya," lanjut Yusri Yunus.
Baca Juga: Keluarga Sudah Jenguk Reza Artamevia di Tahanan Polda Metro Jaya
Tak hanya itu, polisi juga menemukan alat hisap saat menggeledah kediaman sang penyanyi yang berlokasi di Cirendeu, Tangerang Selatan.
"Ada bong alat hisap dan korek api yang biasa digunakan," tutup Yusri Yunus terkait penangkapan Reza Artamevia.
Mengetahui hal itu, Ketua Gerakan Peduli Anti Narkoba (GPAN), Brigjend Pol (Purn) Siswandi mengaku sangat menyayangkan.
Baca Juga: Reza Artamevia Belum Ajukan Permohonan Rehabilitasi
Siswandi mengatakan, sejak 2016 Reza Artamevia memang telah terendus sebagai penyalahguna narkoba.
"2016 sudah tahu dia itu (pakai) narkotika, cuma diplesetkan asma. Selamat mungkin waktu itu," ujar Siswandi dalam YouTube KH Infotainment pada Senin (7/9/2020).
Tak hanya itu, Siswandi juga menyinggung pengakuan Reza yang mengaku baru menggunakan obat haram tersebut sejak 4 bulan lalu.
Baca Juga: Jenguk Reza Artamevia, Aaliyah Massaid Menghindari Awak Media
"Pengakuan dia, terakhir menggunakan 4 (sejak) bulan lalu.
Itu boleh-boleh saja, nanti ada tes darah, tes rambut untuk tahu detailnya" ujar Siswandi.
Lebih lanjut, Siswandi mengatakan bahwa seseorang yang pernah terjerat kasus narkoba akan lebih mudah dilacak oleh kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Orang kalau sudah kena, itu lebih gampang menangkapnya. Karena database di aparat itu sudah ada.
Karena database di aparat sudah ada, di BNN dan Bareskrim sudah ada lengkap," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga sangat menyayangkan Reza Artamevia yang kembali jatuh di lubang hitam barang haram tersebut.
Sambil beri komentar nyelekit, Siswandi mengatakan bahwa Reza enggan bertobat dan berhenti menggunakan obat tersebut.
"Ya kami sayangkan aja, berarti dia enggak mau tobat," tegas Siswandi.
Siswandi juga mengungkapkan, bahwa wanita berusia 45 tahun tersebut sempat bernyanyi bersama anak-anaknya sebelum dicokok oleh kepolisian.
"H-2, H-3 dia baru nyanyi ini sama anaknya. Kenapa dia lagi enak-enak naik daun, mau tenar lagi karena narkoba. Sangat salah," ujarnya.
(*)