Find Us On Social Media :

Segera Sambut Hari Sumpah Pemuda, Arist Merdeka Sirait Ingatkan Penerus Bangsa untuk Gunakan Bahasa yang Baik dan Santun

By Anggita Nasution, Rabu, 9 September 2020 | 11:14 WIB

Arist Merdeka Sirait saat ditemui tim Grid.ID di Komnas Perlindungan Anak Pasar Rebo, Minggu (6/9/2020)

Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution

Grid.ID - Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa sebentar lagi kita akan merayakan Hari Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda sendiri jatuh di tanggal 27 Oktober mendatang.

Arist Sirait akan merayakan dengan mendiklar arti dari Bahasa yang Satu Bahasa Indonesia.

Sebab, baru-baru ini di Indonesia terjadi polemik yang melibatkan satu kata yang biasa digunakan sehari-hari, yaitu kata ANJAY.

Baca Juga: Perang Dingin Perihal Kata 'Anjay', Rizky Billar Tawarkan Lutfi Agizal Jadi Asistennya

Berawal dari Lutfi Agizal yang membuat konten edukasi dengan memperdebatkan bahwa kata ANJAY tidak bisa digunakan karena memiliki makna yang buruk.

"Bulan depan (Oktober) akan merayakan Hari Sumpah Pemuda di mana kita akan merayakan, di mana kita mendiklar untuk menggunakan bahasa Indonesia adalah bahasa kesatuan, yang harus kita ajarkan ke anak-anak," ungkap Arist Merdeka Sirait saat ditemui tim Grid.ID di Komnas Perlindungan Anak Pasar Rebo, Minggu (6/9/2020).

Arist berharap dengan adanya polemik kata ANJAY, masyakarat Indonesia lebih terbuka untuk menggunakan bahasa yang baik dan santun.

Baca Juga: Arist Merdeka Sirait Diberi 60 Pertanyaan Terkait Misteri Kematian Anak Tunggal Karen Pooroe

Atau bisa mencari istilah-istilah kata yang lebih spektakuler.

"Gunakan bahasa yang baik dan santun, gunakan istilah-istilah yang lebih spektakuler kalo kita temukan di bahasa-bahasa Indonesia," ucap Arist Merdeka Sirait.

Nantinya, Komnas Perlindungan Anak akan mengedukasi masyarakat terutama anak-anak untuk dapat memilah dan memilih kata apa yang bisa digunakan untuk sehari-hari.

Baca Juga: Arist Merdeka Sirait Diberi 60 Pertanyaan Terkait Misteri Kematian Anak Tunggal Karen Pooroe

"Kami bersepakat untuk mengedukasi bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan santun," ujar Arist Merdeka Sirait.

(*)