Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Nila Tanzil merupakan pendiri Perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang berfokus untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak, menyediakan akses buku bacaan yang berkualitas, serta meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di wilayah Indonesia Timur.
Selama hampir belasan tahun mendirikan Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil mengaku tantangan terbesarnya adalah mengubah pola pikir orang dewasa mengenai buku bacaan.
"Kalau tantangan Taman Bacaan Pelangi hadapi selama 10 tahun belakang ini, selain infrastruktur jarak cukup jauh, biaya cukup tinggi, tantangan terbesar itu mengubah mindset guru, mengubah mindset orang tua, mengubah mindset orang dewasa bahwa membaca itu adalah sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan."
"Membaca itu tidak sama dengan belajar, mengubah mindset ini challanging," ungkap Nila Tanzil saat dikutip Grid.ID melalui live instagram Hariankompas, Selasa (8/9/2020).
Hal tersebut diketahui ketika banyak para orang dewasa yang bertanya-tanya mengenai jenis buku yang ada di perpustakaan Taman Baca Pelangi.
"Ini bisa dilihat ketika Taman Bacaan Pelangi mendirikan perpustaakaan di sekolah, di satu lokasi yang baru itu ketika guru termasuk kepala sekolah melihat buku yang kuta sediakan itu kan semua pasti buku cerita, mereka kan awalnya pasti bertanya loh kok nggak ada buku pelajaran?"
"Padahal anak-anak sangat perlu ini menambah ilmu, harus belajar dan baca buku yang banyak," ungkap Nila Tanzil.
Pola pikir mengenai membaca adalah kegiatan yang sangat menyenangkan masih belum ada pada sebagian orang dewasa saat ini.
Hal itulah yang saat ini membuat minat baca di Indonesia sangat rendah.