Find Us On Social Media :

Sempat Hadapi Konflik Batin Demi Capai Cita-cita, Perjalanan Karier Mendiang Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Kini Jadi Inspirasi!

By Maria Novika, Rabu, 9 September 2020 | 16:12 WIB

Jakob Oetama

Kemudian Jakob menemui Pastor JW Oudejans OFM, pemimpin umum di mingguan Penabur.

Oudejans, Pastor tersebut menasihatinya bahwa guru sudah banyak namun wartawan tidak.

Baca Juga: Jakob Oetama Raih Penghargaan Achmad Bakrie Sebagai Tokoh Jurnalisme

Saat itulah yang menjadikan titik balik Jakob untuk fokus menggeluti dunia jurnalistik.

Setelah itu, ia bersama dengan sahabatnya, PK Ojong, mendirikan sebuah majalah bernama Intisari.

Majalah Intisari yang didirikan oleh Jakob Oetama dan PK Ojong Bersama J. Adisubrata dan Irawati SH pertama kali terbit pada 17 Agustus 1963.

Baca Juga: Misa Pelepasan Jenazah Polycarpus Swantoro Dipadati Kerabat dan Karyawan Kompas Gramedia

Intisari ini lah yang menjadi awal dibentuknya Kompas Gramedia yang tetap berdiri hingga sekarang.

Nama Kompas sendiri merupakan pemberian dari Presiden Soekarno yang berarti penunjuk arah.

Jakob juga aktif dalam berbagai organisasi dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Harian Kompas Ultah ke 52, Jurnalisme Jokob Oetama Memulainya hingga Dapat Melintasi 3 Zaman... Salut!

Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Anggota DPR Utusan Golongan Pers, Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia, Anggota Dewan Penasehat PWI, Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journax (FIEJ), Anggota Asosiasi Internasional Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai.

(*)