Find Us On Social Media :

Pendiri Kompas Gramedia Tutup Usia, Jakob Oetama Tinggalkan Warisan Makna Jurnalisme Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir

By Novia, Rabu, 9 September 2020 | 17:30 WIB

Jakob Oetama

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Duka mendalam tengah dirasakan oleh segenap keluarga Kompas Gramedia.

Pasalnya salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9/2020) siang ini pukul 13.05 WIB.

Di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakob Oetama telah menghembuskan napas terakhirnya.

Baca Juga: Jakob Oetama Akan Dikebumikan di TMP Kalibata, Berikut Ini Jadwal Prosesi Pemakaman

Sebelum Jakob Oetama, partner pendiri Kompas Gramedia Petrus Kanisius Ojong, diketahui telah berpulang lebih dahulu.

Kini, di usianya yang ke-88 tahun, pria kelahiran Borobudur, Magelang, 27 September 1921 itu telah menyusul rekannya, Petrus Kanisius Ojong.

Melansir informasi dari Kompas.com, kisah perjalanan karier Jakob Oetama bersama rekanya itu tak pernah main-main.

Baca Juga: Ceritakan Pertemuan Pertama dengan Jakob Oetama, Gubernur Ganjar Pranowo: Saya Terkesan karena Saya Ini Sopo, Saya Masih Muda..

Jakob Oetama mulanya mengawali karier sebagai seorang guru.

Hingga kini, Jakob Oetama dikenal menjadi sosok besar dan penting lantaran banyak berkiprah di kancah jurnalisme Indonesia.

Kiprah Jakob Oetama saat menjadi pendidik dan membesarkan Kompas Gramedia Group pun diketahui begitu gigih.

Baca Juga: Sempat Hadapi Konflik Batin Demi Capai Cita-cita, Perjalanan Karier Mendiang Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Kini Jadi Inspirasi!

Pertama kali terjun ke dunia jurnalistik, Jakob Oetama mengawali sebagai wartawan hingga menjadi redaktur majalah Penabur Jakarta.

Sementara itu dilansir dari Kompas Live Streaming, penghormatan terakhir untuk Jakob Oetama dibeberkan oleh para rekan wartawan.

Sebelum tutup usia, Jakob berpesan bahwa seorang wartawan seyogyanya tidak hanya memberitakan sebuah peristiwa.

Baca Juga: Sosok Jakob Oetama di Mata Seniman Jodhi Yudhono: Mewariskan Nilai Moralitas dalam Kehidupan Saya sebagai Wartawan

Namun, harus masuk lebih jauh dalam menggali apa makna dari peristiwa itu.

"Pak Jakob senantiasa memberi pandangannya terhadap kemanusiaan, bangsa dan pasti lekat dengan Kompas, karena memang dia lah pendirinya," ujar salah satu jurnalis Kompas.

"Dalam sebuah kesempatan pak Jakob pernah bilang Kompas tidak hanya memberitakan sebuah peristiwa tapi masuk lebih jauh apa makna dari peristiwa."

Baca Juga: Sebelum Dimakamkan, Jenazah Jakob Oetama Disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia

"Manusia dan kemanusiaan, itu yang pak Jakob selalu bilang sama wartawan-wartawannya," pungkasnya.

word count tool

(*)