"Tapi yang saya tangkap dari pak Jakob adalah figur yang sangat nasionalistik, figur yang sangat cinta terhadap rakyatnya, figur yang sangat cinta terhadap bangsa ini," tutur Budiman.
Kecintaan J-O terhadap Tanah Air itu juga yang menurut Budiman selalu membuat Jakob tak henti menyampaikan kritik.
"Sehingga dia selalu menggugat mengapa bangsa ini tidak pernah maju-maju, apa yang salah dengan bangsa ini," tandasnya lagi.
Tak asal mengkritik, lanjut Budiman, Jakob Oetama selalu melakukan penelusuran akar masalah terlebih dahulu sebelum memberikan kritik.
"Kalo dia mengutip, selalu mengutip, itu gaya dari pak Jakob, selalu mengutip bagaimana pikiran-pikiran besar."
"Selalu mengidentifikasi permasalahan dengan scientific dan alat itu digunakan sebagai alat ukur untuk jurnalistik," pungkas Budiman.
(*)