Sementara itu, dr Vinay Mishra, seorang psikolog yang tinggal di Bhopal, turut angkat bicara.
“Kekalahan dalam permainan atau pembunuhan tikus peliharaan mungkin bukan alasan yang signifikan untuk memprovokasi anak itu. Anak-anak seperti itu menderita kelainan perilaku," jelasnya.
Menurut dr Vinay Mishra, perilaku aneh pada seorang bocah yang nekat menghancurkan banyak hal itu dilatarbelakangi kecerdasan IQ yang rendah.
“Hati nurani, yang memberi tahu kita apa yang benar dan salah, tidak sepenuhnya berkembang pada anak-anak seperti itu."
"Bahkan setelah menghancurkan benda-benda, menyakiti hewan, dan melakukan kegiatan yang melanggar hukum, mereka tidak menyesalinya."
"Mereka tidak merasa bahwa mereka telah melakukan kesalahan," pungkasnya.
(*)