Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Semakin hari angka penyebaran covid-19 Indonesia semakin meningkat.
Walau sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya, penyebaran Covid-19 justru semakin meluas.
Bahkan baru-baru ini setelah New Normal diberlakukan, kasus positif Covid-19 yang tercatat justru semakin meningkat.
Kondisi ini membuat kegiatan di masyarakat semakin terganggu semakin harinya.
Namun masih ada saja oknum yang menganggap enteng masalah Covid-19 ini.
Akhirnya banyak oknum yang mulai tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Gusar dengan masyarakat yang kini cenderung tidak peduli, Nana Mirdad menuliskan curhatannya lewat media sosial.
Hal ini nampak dalam unggahan Instagram Story @nanamirdad_ pada Rabu (9/9/2020).
Dalam unggahan tersebut nampak Nana menuliskan unek-uneknya pada kondisi masyarakat kini.
"Indonesia... Saat ini kita berhasil mencapai kelipatan 50.000 kasus COVID-19 hanya dalam 17 hari!" seru Nana.
"Dimana sebelumnya kita butuh 112 hari, kita harus liat ke diri kita masing-masing lagi," lanjutnya.
Ia heran, kapankah orang-orang berhenti untuk memperparah keadaan lingkungan.
"Mau sampai kapan kita memperparah keadaan seperti ini? Apa susahnya pake masker? Apa susahnya sering-sering cuci tangan?" seru Nana.
"Sadar nggak kita semua ikut ambil peran dalam ini," tambahnya.
Ia pun menghimbau untuk masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kesehatan bersama-sama.
"Virus mungkin nggak bisa dihentikan, tapi kita bisa membuat keadaan jadi lebih baik dengan kesadaran untuk saling menjaga," tulis Nana.
Jika tak ada kesadaran dari masyarakat, makan covid-19 akan semakin merajalela.
"Semakin lama kita ngeyel, semakin drop keuangan kita. Semakin nggak bisa makan lama-lama kita semua," ujarnya.
"Semakin kewalahan kita dengan online school anak-anak, semakin tinggi angka perceraian, semakin tinggi angka stress di anak-anak kita," timpalnya.
Apalagi kini ia mengatakan bahwa Indonesia kini sudah di-blacklist oleh banyak negara.
"Saat ini kita di-ban 59 negara! Ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, ini sangat menyedihkan," pungkasnya.
(*)