Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Di Indonesia, sebagian besar orang masih terbiasa menggunakan air bersih setelah buang air kecil atau buang air besar.
Tapi, tak sedikit pula yang terbiasa membersihkan organ kemaluan dengan tisu toilet.
Ternyata, penggunaan tisu toilet tak disarankan.
Apalagi jika tisu yang digunakan tipis.
Dilansir Grid.ID dari Nakita, itulah yang disampaikan dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital Semanggi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes.
"Paling benar itu habis Buang Air Besa (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) wanita cebok dengan air bersih.”
“Sebisa mungkin dari depan ke belakang karena yang kotor itu anus," kata Ardianjah.
Ardiansjah menjelaskan, sebaiknya untuk mengeringkan organ intim itu dengan handuk kering, bukan dengan tisu.
Alasannya, jika tisu toilet yang digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.
Baca Juga: Mengenal Labia, Bagian Organ Intim Wanita yang Disebut Bisa Berubah Bentuk dan Warna, Unik Banget!
"Kalau pecah, pecahannya itu bisa bercampur dengan keputihan dan nanti reaksinya tidak baik," katanya.
Menurut Ardiansjah, pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih baik serta tak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan.
Hal senada juga diutarakan ahli kesehatan dari Amerika, Carrie Yang.
Melansir Health Line via Kompas.com, ia menjelaskan bahwa penggunaan air untuk cebok lebih nyaman dibanding tisu.
Menurut dia, banyak orang yang cebok dengan air mengklaim hal itu membuat sisi belakang terasa lebih bersih, segar, dan sehat.
Air juga lebih aman digunakan untuk cebok daripada kertas toilet, khususnya bagi orang yang baru saja menjalani operasi, melahirkan, atau mengalami sindrom iritasi usus.
Mengapa demikian?
Karena mencuci dengan air jelas jauh lebih lembut daripada menggosok tisu kering di anus.
Seperti diketahui, kulit di sekitaran anus sebenarnya cukup lembut, dengan banyak ujung saraf yang sensitif.
Menyeka dengan jaringan kering malah akhirnya dapat mengiritasi dan merusak area itu lebih lanjut.
Penggunaan air juga dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang pemakaian tisu untuk cebok.
Terakhir, tak hanya dalam proses penyekaan, perempuan juga sebaiknya mengenakan celana dalam berbahan katun supaya ada udara.
"Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam," jelas Ardiansjah.
(*)