Find Us On Social Media :

Duh Ngeri, Ternyata Kebiasaan Kita Setiap Hari Ini Membahayakan Vagina hingga Memicu Penyakit Ganas, Nomor 6 Paling Sering

By Devi Agustiana, Kamis, 10 September 2020 | 18:25 WIB

11 Kebiasaan ini ternyata membahayakan vagina.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Wanita perlu memperhatikan kesehatan vagina karena sejumlah alasan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihannya.

Padahal, vagina berhubungan langsung dengan berbagai organ reproduksi wanita, loh.

Perlu diketahui, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata berbahaya untuk vagina.

Baca Juga: 15 Tahun Diperistri Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan Tak Ragu Beberkan Sifat SBY yang Selalu Membuatnya Takjub: Tak Ada Penghalang Bagi Hubungan Kita!

Dilansir Grid.ID dari Cewek Banget, inilah kebiasaan sehari-hari yang justru membahayakan vagina:

1. Salah cara membersihkan vagina

Area kelamin kita sangat sensitif dan sebenarnya justru bisa bersih dengan sendirinya.

Penggunaan sabun pembersih vagina atau gel mandi wangi dan sabun untuk tubuh malah dapat merusak keseimbangan kimiawi pada area vagina dan membahayakan.

Jadi yang penting harus kita lakukan adalah menjaga kebersihan dengan membersihkan area ini menggunakan sabun tanpa aroma dan air hangat.

2. Pemakaian pembalut atau tampon yang lama

Siapa yang masih sering menggunakan pembalut atau tampon hingga seharian penuh saat sedang menstruasi?

Kalau kita masih melakukan itu, segera hentikan.

Saat sedang menstruasi, kita perlu mengganti pembalut atau tampon secara teratur untuk menjaga vagina tetap bersih dan sehat.

Sebanyak apapun darah yang keluar, ganti dan gunakan pembalut atau tampon baru setiap 3 sampai 4 jam untuk menghindari infeksi bakteri.

Baca Juga: Berstatus Sebagai Putri Presiden, Kahiyang Ayu Tak Malu Tampil Sederhana dalam Balutan Kebaya Simpel hingga Tuai Decak Kagum Netizen: Cantik Banget!

3. Malas mengganti pakaian dalam

Selalu ganti pakaian dalam kita setidaknya sekali dalam sehari, sebab pakaian dalam yang lembab dapat menimbulkan infeksi jamur, ruam gatal, infeksi saluran kemih, iritasi vagina, dan banyak lagi masalah lainnya.

Pakaian atau celana dalam berbahan katun biasanya jadi yang paling aman sekaligus nyaman untuk kita kenakan.

4. Memakai celana dalam v-string

Celana dalam berbentuk v-string sebetulnya tidak baik digunakan terlalu lama.

Pasalnya, terlalu lama menggunakan v-string dapat menyebabkan iritasi eksternal dan membentuk iritasi di sekitar garis tali dari celana dalam tersebut.

Jadi tidak nyaman buat kita.

5. Salah dalam mencukur bulu kemaluan

Apakah kamu termasuk orang yang mencukur bulu vagina menggunakan krim penghilang rambut.

Walaupun lebih praktis, kita harus hindari penggunaan krim penghilang rambut untuk menghilangkan bulu tubuh yang di area kemaluan.

Produk seperti itu biasanya mengandung bahan kimia dan dapat bereaksi kulit vagina yang sensitif.

Opsi-opsi lain yang lebih aman bisa berupa mencukur memakai gula atau waxing.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Begini Asal Usul dan Makna Rendang, Makanan yang Populer hingga Penjuru Dunia

6. Menggunakan tisu toilet yang beraroma

Tisu toilet beraroma dapat memberikan efek yang sama dari sabun dan wewangian tubuh.

Jadi batasi penggunannya jika kulit sensitif atau iritasi, ya.

Sebaiknya gunakan tisu toilet biasa yang tak berbau.

7. Makanan

Makanan yang kita makan memengaruhi semua yang ada di tubuh, termasuk vagina.

Misalnya, mengkonsumsi makanan yang tinggi gula, bukan hanya membuat berat badan bertambah, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.

Selain itu, hampir setiap makanan yang membuat bau mulut juga akan berdampak bau pada vagina, seperti bawang, asparagus, brokoli, dan lain-lain.

Baca Juga: Rela Rogoh Kocek hingga Rp 5 Juta Hanya Demi Gundam, Ariel NOAH Ceritakan Kenangan Masa Kecilnya yang Buatnya Kepincut Koleksi Mainan Robot Mahal: Bikin Otak Gue Tetap Kerja

8. Menggunakan pakaian olahraga setelah berkeringat dalam waktu lama

Jangan memakai pakaian olahraga yang penuh keringat terlalu lama.

Hal ini dapat membahayakan vagina serta membuat tubuh terasa tidak nyaman juga.

Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tingkat pH pada vagina dan menyebabkan bakteri tumbuh karena lingkungan yang lembab dan hangat.

9. Nekat mengobati vagina sendiri

Krim atau obat yang dijual bebas di pasaran tidak dianjurkan untuk mengobati infeksi jamur pada vagina.

"Anda juga tidak dianjurkan mengobatinya dengan obat buatan sendiri seperti bawang putih atau sari pohon teh," kata Raquel Dardik, MD, profesor kebidanan dan kandungan di NYU Langone Medical Center, seperti diwartakan Kompas.com.

Dardik pernah menangani pasien luka bakar akibat zat kimia karena pasien itu mengikuti saran yang didapatnya dari Internet.

"Bahan kimia yang terbakar dalam vagina bukan sesuatu yang saya harapkan terjadi pada siapa pun," kata Dardik.

Temui dokter dan jaga area kebersihan area intim kamu adalah cara terbaik mengatasi infeksi jamur.

Baca Juga: Orang Tua Rasa Pacar, Pria Awet Muda Ini Sering Bikin Orang Salah Paham Saat Jalan Bersama Putrinya yang Berusia 15 Tahun

10. Memasukkan benda asing yang tidak higienis

Kamu sudah tahu apa yang diizinkan untuk masuk ke dalam vagina, yaitu tampon, organ intim pasangan, dan pelumas yang direkomendasikan dokter atau sex toy.

Tapi, semua itu baru boleh ada di dalam vagina kamu jika dalam keadaan bersih.

Misalnya sex toy, harus dicuci.

Tampon harus yang baru, dan lain sebagainya.

Segala sesuatu yang lain, apalagi yang bersifat aneh seperti buah pisang atau mentimun dan benda-benda tidak higienis, sebaiknya dijauhkan dari dalam organ kelamin kamu karena bisa menyebabkan iritasi, perlukaan, dan infeksi.

11. Membersihkan dengan douche

Telah lama douche tidak dianjurkan untuk membersihkan vagina.

"Produk douche merusak microbiome vagina, sehingga lebih rentan terhadap infeksi," kata Constance Young, MD, asisten profesor di departemen kebidanan dan kandungan Columbia University Medical Center.

Seperti disebutkan di atas, vagina mampu membersihkan bagian dalam dirinya sendiri.

Metode douche yang memasukkan cairan pembersih ke dalam vagina, sama sekali tidak diperlukan karena justru merusak flora dan keseimbangan vagina.

Sekali lagi, kamu cukup membersihkan bagian luar vagina (labira mayora dan manora) dengan cairan khusus ber-pH seimbang dan air bersih setiap hari sebanyak 1-2 kali.

(*)