Grid.ID - Dampak adanya pandemi virus corona atau covid-19 sudah dirasakan lebih dari 6 bulan oleh semua negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Penyebaran virus corona atau covid-19 di Indonesia sudah semakin meluas.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda pasti kapan akan berakhirnya pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia.
Melansir Kompas.com, jumlah penambahan kasus baru penderita pandemi virus corona atau covid-19 di Indoensia terus mengalami kenaikan.
Data pemerintah pada Kamis (10/9/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada penambahan 3.861 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Ini merupakan rekor tertinggi terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 dalam sehari.
Baca Juga: Judika Bahas Hubungan Jarak Jauh dengan El Rumi, Marsha Aruan Keceplosan: Wah Capek!
Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini tercatat sebesar 207.203 orang, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Hal inilah yang membuat sedikitnya 59 negara melarang Warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke wilayahnya.
Beberapa diantaranya Malaysia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Uni Emirat Arab, dan Palestina.
Mengutip Antara via Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menerapkan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Rencananya, PSBB akan dimulai pada 14 September 2020.
Keputusan menerapkan kembali PSBB diambil Pemprov DKI Jakarta setelah kasus positif Covid-19 cenderung terus meningkat.
Baca Juga: Sudah Resmi Putus, El Rumi dan Marsha Aruan Dipertemukan Kembali Berkat Judika
Anies Baswedan menyatakan dengan tegas untuk menarik "rem darurat" untuk menghentikan PSBB Transisi pada Rabu (9/9/2020) dan mengembalikannya kepada kebijakan PSBB Jakarta yang diperketat.
"Dengan melihat keadaan darurat ini di Jakarta, tidak ada pilihan lain selain keputusan untuk tarik rem darurat,"
"Artinya kita terpaksa berlakukan PSBB seperti awal pandemi. Inilah rem darurat yang harus kita tarik," ucap Anies Baswedan yang dikutip dari Antara, pada Jumat (11/9/2020).
Pelarangan WNI masuk ke beberapa negara dan adanya PSBB di Jakarta rupanya menimbulkan kekhawatiran di hati El Rumi, putra kedua Ahmad Dhani dan Maia Estianty.
Dalam tayangan kanal YouTube ESGE Entertainment pada Kamis (10/9/2020), El Rumi padahal sudah berencana akan kembali ke Inggris pada akhir bulan ini.
Seperti yang kita tahu, putra kedua Ahmad Dhani dan Maia Estianty sedang menempuh pendidikan di Negera Ratu Elizabeth itu.
"Itu dia yang aku khawatirkan. Aku kan rencananya pulang akhir bulan ini ya, dan ternyata pertengahan bulan ini ada PSBB total,"
"Yang aku khawatirin sih bukan PSBB Indonesia-nya ya tapi lebih ke negara UK-nya mau nggak nerima WNI masuk ke sana," ungkap El Rumi.
"Aku dengar ada beberapa puluh negara udah nge-ban (melarang) ya, itu benar nggak sih? Benar ya," kata El Rumi.
Ia merasa bersyukur, lantaran Inggris tak melarang WNI untuk masuk ke negaranya.
"Alhamdulillah yang aku baca nggak ada UK sih. Semoga aja nggak ada," sambungnya.
Adik Al Ghazali itu menerangkan, dirinya telah berkomunikasi dengan salah satu temannya yang minggu lalu sudah terbang ke Inggris.
"Minggu lalu temanku itu baru ada yang sampai (Inggris) aman, tapi itu sebelum ada berita PSBB total,"
"Tapi kayaknya udah ada berita yang melarang orang-orang Indonesia masuk," terang El Rumi.
Mantan pacar Marsha Aruan itu mengatakan dirinya sudah mencari tahu perkembangan pandemi covid-19 di Inggris.
Jika nanti kembali ke London, El Rumi mengaku siap untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
Ia bersyukur, kasus pandemi virus corona di negara tempatnya menimba ilmu itu sudah menunjukkan tanda penurunan.
"Yang aku lihat kemarin sih, grafik corona di UK udah lumayan turun ya, kalau di sini lagi naik-naiknya,"
"Alhamdulillah di sana udah mulai turun, semoga udah kondusif,"
"Cuma, paling aku harus karantina 14 hari mandiri kalau ke sana," pungkas El Rumi.
(*)