Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Belakangan ini penularan virus covid-19 kembali mengalami lonjakan.
Tak hanya di Ibukota, namun di berbagai wilayah sampai hari ini masih terus mengabarkan adanya korban dari virus covid-19.
Baru-baru ini seorang warga Desa Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia.
Pada Jumat (11/9/2020), pria berusia 55 tahun itu dikabarkan reaktif covid-19 dan meninggal dunia.
Dua hari sebelumnya, warga Kecamatan Jetis berusia 62 tahun juga dikabarkan meninggal akibat covid-19.
Melansir dari Kompas.com, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni membenarkan bahwa dua warganya yang meninggal dipastikan positif covid-19.
“Untuk kasus 309 merupakan pasien suspek yang dirawat dengan keluhan demam dan batuk hingga akhirnya meninggal di rumah sakit,” ujar Ipong.
Sebelum terjangkit covid-19, Ipong menyatakan bahwa warganya yang berusia 55 tahun sempat bepergian ke Yogyakarta.
Sementara, kakek berusia 62 tahun dilaporkan meninggal setelah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Ponorogo.
“Riwayatnya memang sudah lama sakit,” ujar Ipong.
Namun, setelah dilakukan uji swab, kakek tersebut dinyatakan positif covid-19.
Menurut Ipong, lansia yang memiliki penyakit berat sangat rentan tertular covid-19.
Covid-19 memang rentan pada orang yang berpenyakit berat dan usia lanjut,” ujar Ipong.
Kendati demikian, sang bupati memaparkan bahwa Kabupaten Ponorogo hingga Jumat (11/9/2020) jumlah kasus positif covid-19 mencapai 310 orang.
Dari jumlah itu dilaporkan 260 sembuh, 11 meninggal dunia dan 39 diisolasi.
Bertambahnya pasien seiring berjalanya waktu, Ipong meminta masyarakat untuk terus menjaga dan saling melindungi.
“Mari saling menguatkan dan saling menjaga. Semua berpeluang terjangkiti karena virus ini tidak mengenal kasta. Terutama yang tidak disiplin atas protokol kesehatan,” pungkasnya.
Lebih lanjut melansir dari TribunMadura.com, pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Ponorogo bertambah 7 orang, Jumat (11/9/2020) kemarin.
Satu diantara 7 pasien dikabarkan tak dapat tertolong dan meninggal dunia.
Seperti kasus nomor 309 yang mempunyai riwayat perjalanan dari Yogyakarta.
Laki-laki berumur 51 tahun asal Kertosari, Kecamatan Babadan tersebut mempunyai keluhan demam dan batuk.
"Dirujuk di RSUA namun tidak bisa tertolong," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Jumat (11/9/2020).
(*)