Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Belakangan ini kasus penambahan pasien covid-19 dikabarkan kembali mengalami lonjakan.
Tak hanya di Ibukota, pasien covid-19 di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun terjangkit Covid-19 juga mengalami penambahan.
Pasalnya satu keluarga di Madiun, Jawa Timur dinyatakan positif covid-19.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Sabtu (12/9/2020), satu keluarga sopir taksi ini mulanya mengeluhkan badan lemas dan panas.
Namun setelah diperiksa, keluarga sopir taksi yang berinisial BY (50), HR (63) dan KS (16) dinyatakan positif covid-19.
Hal ini telah dibenarkan oleh juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi.
“Mereka mengeluhkan badan lemas dan panas sejak pertengahan Agustus 2020,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/9/2020) malam.
Lebih lanjut, Mashudi mengatakan KS adalah orang pertama yang mengeluhkan badannya lemas dan panas pada Jumat (14/8/2020).
Sehari setelahnya, HR juga mengalami kondisi yang sama, hanya saja HR disertai batuk dan sakit perut akibat penyakit maag dan asma.
Baca Juga: Pemrov Jakarta Kembali Rencanakan PSBB, Ferry Maryadi Berharap Masyarakat Disiplin dan Tak Ada PHK
Dan yang terakhir BY, ia ikut mengalami hal serupa tak lama setelah KS dan HR, yakni pada Minggu (16/8/2020).
Hanya saja BY yang berprofesi sebagai sopir taksi ini juga memiliki penyakit bawaan hipertensi, diabetes dan gejala stroke.
Lantaran mengalami gejala yang sama, lemas dan panas, akhirnya keluarga tersebut memutuskan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
Tak lama setelah melakukan tes kesehatan, ketiganya langsung diambil uji swab dan hasilnya dinyatakan positif terpapar corona.
Hingga Jumat (11/9/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Madiun mencapai 92 orang.
Dari jumlah itu, 76 sembuh, 4 isolasi mandiri dan 5 meninggal dunia.
Sementara itu melansir informasi dari TribunMadura.com, satu orang di Ponorogo juga dikabarkan meninggal dunia setelah mengeluhkan batuk dan demam.
"Dirujuk di RSUA namun tidak bisa tertolong," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Jumat (11/9/2020).
Setelah dilakukan penelusuran, pasien berusia 51 tahun asal Kertosari, Kecamatan Babadan, memiliki riwayat bepergian dari Yogyakarta.
(*)