Fedi pun merasa khawatir dan menghampiri ruangan bayinya.
"Ayah lalu pergi ke ruang bayi untuk mencari tahu, ada apa dengan anakku?" Kata Fedi.
Fedi kemudian dikagetkan dengan kondisi sang buah hati yang mengalami gangguan pernapasan.
"Waktu seakan berhenti ketika dokter bilang kamu mengalami gangguan pernapasan. Jantung Ayah serasa mau copot melihat perutmu bergerak naik turun dengan cepat sekali karena berusaha bernapas," terang Fedi Nuril.
Dengan kondisi tersebut, bayi Fedi Nuril dan Calysta Vanny harus dipasang alat bantu pernapasan.
"Diagnosis dokter, kemungkinan besar kamu terlambat beradaptasi sama dunia luar. Mungkin kamu kaget, sedang nikmat-nikmatnya dimanja Allah SWT di alam rahim, tiba-tiba dilahirkan ke dunia yang sedang kacau balau karena COVID-19," lanjut Fedi Nuril.
Beruntung, setelah tiga hari, alat bantu yang dipasang di badan bayi Fedi Nuril pun diperbolehkan untuk dilepas.
"Alhamdulillah, dokter melepas alat bantu napasmu pada hari ketiga. Kamu sudah bisa bernapas sendiri secara normal. Kamu pun sudah bisa menyusui dan asi Ibumu lancar sekali," tutup Fedi Nuril. (*)