Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat sedang mengisi acara dakwah di daerah Lampung, Minggu (13/9/2020).
Menanggapi soal kejadian tersebut, aktor Dude Harlino menyampaikan rasa bersedihnya.
Bagi istri Alyssa Soebandono ini, penusukan sang ustaz bahkan melukai seluruh anak bangsa.
"Assalamualikum wr wb. Tanggapan saya terkait penusukan Syekh Ali Jaber, yang pertama ini kejadian yang sangat menyakitkan hati seluruh umat muslim, ya mungkin seluruh anak bangsa Indonesia ya," ungkap Dude melalui pesan suara yang didapatkan awak media, Senin (14/9/2020).
Memberikan perhatian pada pemuka agama, Dude sendiri meminta pihak kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas.
Dude juga meminta bahwa hukum harus ditegakan dalam persoalan yang cukup serius seperti ini.
"Karena ini menyangkut soal ulama, pemuka agama besar yang pada saat dia berdakwah dia mendapatkan teror atau ancaman sedemikian sadis," tutur Dude.
"Yang kedua, saya berharap pihak kepolisian bisa mengungkap motif dan siapa yang melakukan ini. Apa motifnya. Harus benar-benar ditegakan hukum seadil-adilnya," tambahnya.
Melalui YouTube miliknya, Syekh Ali Jaber menyampaikan kronologi musibah yang menimpa dirinya.
Baca Juga: Dude Harlino Didik Anaknya agar Tidak Punya Pemahaman Lebaran yang Identik dengan Baju Baru
Dengan mengenakan kaos putih serta tangan kanan diperban yang masih banyak darah, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa setengah bagian pisau tertancap di lengannya.
"Allah SWT menakdirkan ada orang datang dan Allah selamatkan dari pembunuhan," katanya seperti dikutip Grid.ID dari video berjudul SYEKH ALI JABER DITUSUK SAAT SAFARI DAKWAH DI LAMPUNG.
"Karena Allah takdirkan saya angkat tangan di posisi ke depan leher dan dada, dan tusukannya cukup keras, cukup kuat," tuturnya.
"Sampai separo pisau masuk ke dalam, cukup dalam (tusukannya). Tapi alhamdulillah (tusuknya) di tangan bukan di leher," sambung Syekh Ali Jaber.
"Patah pisaunya, saya sendiri lepaskan pisaunya yang sudah patah di dalam, saya keluarkan," ucapnya.
"Alhamdulillah innalillahi wa innalillahi rajiun, ini pelajaran bagi saya," lanjutnya.
Ia berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi kepada pemuka agama lainnya.
Serta publik tetap dapat belajar mendalami Alquran dengan aman.
"Mudah-mudahan Indonesia tetap bisa menjaga nikmat aman, sejahtera, dan kita bersatu untuk memperjuangkan Alquran di negeri kita, Indonesia tercinta," pungkasnya.
(*)