Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kasus pembunuhan seorang bocah yang dikubur di TPU Gunung Kendeng kembali menyedot perhatian publik.
Sebuah kuburan misterius yang ditemukan warga beberapa hari lalu, kini akhirnya menemukan titik terang.
Seorang bocah yang dikubur lengkap dengan pakaiannya itu, ditemukan warga dalam kondisi yang sudah terurai.
Menurut informasi yang dilansir dari Kompas.com sebelumnya, bocah malang itu telah dikubur pelaku sejak 26 Agustus 2020.
Selang dua minggu, akhirnya kematian tragis yang menimpa sang bocah berhasil terkuak dan sejumlah fakta mengejutkan.
Ya, bermula dari kecurigaan warga di Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten yang menemukan kuburan misterius, akhirnya kasus sang bocah malang terungkap.
Pada Minggu (13/9/2020) lalu, Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengaku telah mengamankan kedua pelaku pembunuhan.
Rupanya, pelaku di balik kasus pembunuhan tersebut merupakan orang tua kandung sang bocah.
"Alhamdulillah pada malam tadi sudah diamankan, diduga kedua pelaku tersebut, inisial IS dan LH," jelas David di Polres Lebak, Rangkasbitung.
Panik telah menganiaya anaknya hingga tewas, akhirnya IS dan LH nekat menguburkan anaknya secara diam-diam.
Kini melansir informasi terbaru dari Tribunnews.com pada Selasa (15/9/2020), kematian sang bocah kembali menemukan fakta baru.
Pasangan suami istri IS (27) dan LH (26) itu , menghabisi nyawa sang buah hati bermula dari rasa tidak sabar.
Tersulut emosi saat membimbing anaknya belajar daring, sang ibu mengaku tak sabar hingga memukul anaknya.
Dianiaya menggunakan tangan kosong hingga sapu, bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu akhirnya meregang nyawa.
"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," jelas Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma.
Menurut informasi yang dibagikan David, pelaku mulanya melakukan serangkaian tindak penganiayaan dengan mencubit.
Sang putri yang sudah tersungkur lemas, kembali dihantam LH menggunakan sapu di bagian kepala belakang.
Sang suami IS mengaku sempat marah melihat perlakuan LH pada anaknya.
Mengetahui hal tersebut, IS sempat membawa sang putri keluar dari rumah dengan tujuan putrinya mendapat udara segar dan kembali sehat.
Namun sayang, upaya yang dilakukan IS tak membuahkan hasil dan putrinya dinyatakan meninggal dunia.
"Dibawa keluar cari udara segar, anak ini kan sesak napas, harapannya bisa baikan, tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia," kata David.
(*)