Gisell pun mengaku tergoda iblis untuk menggugat cerai lantaran ia merasa tak ingin bernasib sama seperti keluarganya yang bertahan demi dirinya.
"Ngetwicenya iblis pinter banget, di twice otak aku seakan-akan 'Lu ngapain berkorban buat semuanya seumur hidup lo, come on lu masih bisa tahu mendapatkan kebahagiaan lu deserves to be happy," terang ibu satu anak itu.
Namun, hal tersebut kini dianggap sebagai penyesalan terbesarnya dan hal yang keliru.
"Kalau sekarang dipikirin, sarap. Itu kenapa kalimat itu jadi konfirmasi buat gue gitu. Harusnya nggak begitu," pungkas Gisel.
Namun, tak dipungkiri bahwa masa lalunya memberi cukup pengaruh atas sikap Gisel kala itu.
"Aku merasa dari kecil kerja, udah sedikit terpaksa bekerja untuk hidup untuk keluargaku. Jadi sampai sekarang, masa sih gue mesti mikirin semua orang itu lagi. Akukan mau happy, lebih lega sekali-kali
"Definitely itu pemikiran yang salah sih karena kalau kita udah dewasa in the komitmen, memang udah harus komitmen nggak naruh ego kita di nomor satu. Jadi waktu itu aku nggak punya pengertian seperti ini," pungkasnya. (*)