Grid.ID - Belum lama ini, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina terlihat menjalani swab test bersama keluarga dan seluruh karyawannya.
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bahkan melakukan swab test bersama dengan seluruh karyawan hingga 160 orang.
Saat menjalankan swab test, Nagita Slavina tampak sangat panik hingga lemas ketakutan.
Hal ini seperti yang terlihat di kanal Instagram @Raffinagita1717, pada Senin (15/9/2020).
Dalam potongan video singkat yang diunggah tersebut, Gigi sapaan akrab Nagita Slavina terlihat sangat panik.
"Tunggu, ini boleh napas nggak?" tanya Gigi saat petugas swab hendak memasukan alat ke dalam hidungnya.
"Tarik napas pelan-pelan saat alanya masuk, baru setelah itu keluarkan," kata petugas kesehatan.
"Jadi pas dimasukin itu gak boleh napas?" tanya Nagita Slavina lagi.
Baca Juga: Vidi Aldiano Akui Punya Kastil di Jerman, Raffi Ahmad: Kita Sultan Andara Nggak Ada Apa-apanya
"Iya," jawab petugas.
"Bener gak boleh napas?" ujar Gigi lagi.
"Iya, bener, tapi nanti saya kasih aba-aba," imbuh petugas kesehatan.
Tak sampai di situ, istri Raffi Ahmad itu sempat mengulur waktu dengan meminta minum lantaran ia mengaku tenggorokannya kering
Saat dirinya siap menjalani swab test, ibu satu anak itu baru sadar banyaknya orang yang melihat dirinya.
"Waah, ini banyak banget ya yang nonton. Kayaknya seneng banget ngelihat gue diginiin," ujar Nagita Slavina.
Namun, di balik paniknya Gigi saat swab test, ia mengaku lebih panik menunggu hasilnya.
Hal ini seperti terlihat di kanal YouTube RANS Entertainment, pada Selasa (15/9/2020).
"Deg-degan sih iya, pasti. Tadinya aku tuh takut diswab dicolok gitu, takut gitu, tapi sekarang aku lebih takut nungguin hasinya," ujar Gigi.
Namun, ia mengaku pasrah dengan hasil swab testnya.
"Ya udahlah, lillahi ta'ala aja, bismillahirrahmanirrahim, apapun hasilnya harus kita terima. Toh ini juga bukan gimana-gimana," terang Nagita Slavina.
Istri Raffi Ahmad juga menerangkan alasan melakukan swab test terhadap 160 orang di lingkungannya.
"Aku tuh pengennya kita sama-sama tahu. Jadi, kalaupun misalnya, naudzubillahi mindzalik, Ya Allah ada yang gimana-gimana ya supaya penanganannya cepat," ujar Nagita Slavina.
Terlebih saat ini, Raffi dan Gigi tengah membangun sebuah rumah baru di kompleks tempat tinggalnya.
"Kita itu swab semuanya. Mulai dari blok satu, blok pembangunan sampai ujung sini sampai di kantor kan di tes swab semuanya dalam waktu 3 hari," ujar Gigi
"Kurang lebih 160-an orang yang akan di swab test dalam waktu 3 hari," pungkasnya.
Swab test dilakukan demi mendeteksi dan meminimalisasi persebaran covid-19.
Sebagaimana diketahui, saat ini Jakarta mendapat peningkatan jumlah pasien positif covid-19 hingga kembali diberlakukan PSBB, sejak Senin (14/9/2020).
Kebijakan PSBB yang ditetapkan Anies Baswedan pun mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.
Melansir dari laman Kompas.com, meski tak menyinggung langsung kebijakan Anies di Ibu Kota, Jokowi mengkritik kepala daerah yang menutup sejumlah aktivitas perekonomian dengan menerapkan kembali PSBB.
"Strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan, baik itu manajemen intervensi di skala lokal dan komunitas sehingga jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, kabupaten," kata Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi bahkan memberikan masukan dengan adanya strategi pembatasan sosial berskala lokal yang dinilai lebih efektif dibandingkan PSBB seluruh wilayah.
"Tidak semua berada di posisi merah sehingga penanganannya jangan digeneralisir. Di satu kota juga tidak semua kecamatan, desa merah semua. Ada yang hijau, ada yang kuning, strategi beda-beda, strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan," terang Presiden Jokowi.
Tak ayal, orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar kepala daerah lebih teliti dalam pengambilan keputusan, terutama yang berdampak besar bagi masyarakat luas.
"Ada penekanan yang disampaikan Presiden terkait pengambilan keputusan yang berdampak pada kepentingan masyarakat secara luas," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat menyampaikan hasil rapat.
"Presiden meminta semua pengambil kebijakan agar berkoordinasi sehingga keputusan yang dihasilkan betul-betul bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat, baik dari aspek kesehatan maupun aspek lain," pungkasnya. (*)