Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Lagi, tindak kekerasan seorang anak terhadap orang tuanya kembali terjadi.
Seorang pemuda berinisial PH (22) nekat ngamuk dan menganiaya ibu kandungnya.
Pemuda asal Desa Waraka, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah kini diamankan pihak berwajib.
Sementara sang ibu FH (50), dikabarkan menderita luka parah dan nyaris tewas.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Selasa (15/9/2020), Kapolres Maluku Tengah AKBP Rosita Umasugi membenarkan adanya tindak penganiayaan tersebut.
Rosita menjelaskan insiden tragis itu bermula saat pelaku meminta sejumlah uang pada ibunya untuk berangkat ke Kota Ambon.
Sang ibu yang tak memiliki uang diduga tak memberikan sepeserpun pada anaknya.
Naik pitam lantaran keinginannya tak dipenuhi, PH langsung membacok ibunya.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka parah dibagian kepala, tangan dan sayatan benda tajam di sekujur tubuhnya.
“Jadi, korban bilang ke anaknya kalau mau ke Ambon harus urus surat-surat dulu karena ada PSBB di Ambon," ungkap Rosita, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Senin (14/9/2020).
"Lalu pelaku ini minta uang dari ibunya tapi ibunya bilang tak ada uang, saat itu pelaku langsung memukuli ibunya,” imbuhnya.
Tak hanya membacok, sebelumnya pelaku juga memukuli ibunya dengan kepalan tangannya.
Sang ibu yang lari, kembali dikejar pelaku menggunakan parang dan di bacokkan ke beberapa bagian tubuhnya hingga bersimbah darah.
Warga yang menyaksikan hal tersebut, lantas mendatangi rumah korban dan segera melakukan pertolongan.
Sementara warga yang lain mengejar pelaku yang mencoba melarikan diri.
“Warga yang marah ikut menghajar korban, beruntung aparat Polsek dan Koramil segera datang untuk mengamankan pelaku,” ujarnya.
“Pelaku ini sempat dirawat di RSUD juga tapi demi keselamatannya, dia telah diamankan di Polres, karena keluarga besar korban memang tidak terima dengan perbuatannya itu,” pungkas Rosita.
Melansir informasi dari TribunTimur.com, informasi serupa juga pernah terjadi di Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Kesal tak diberi uang, seorang anak nekat menghabisi nyawa ayahnya dengan sadis.
Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Pelaku rela menghabisi nyawa korban karena kesal tidak diberikan uang," jelas AKBP Syamsu kepada Tribun-Timur.com, Kamis (28/5/2020).
"Saksi lainnya atas nama Yusuf yang hendak membeli bambu dan memanggil nama korban namun tidak dijawab."
"Karena curiga mereka masuk kedalam rumah menemukan korban sudah terbaring di depan televisi dalam keadaan tidak bernyawa," ungkap AKBP Ridwan
Kurang dari 24 jam akhirnya pelaku berhasil diamankan pihak berwajib bersama barang bukti lainnya.
Pembunuhan seorang anak bermotif uang itu telah dikonfirmasi oleh pihak berwajib.
"Tersangka ingin menguasai uang yang dimiliki korban senilai Rp 3.5 juta karena sebelumnya sudah meminta tapi tidak diberikan oleh korban,"tuturnya,
(*)